Rabu, 21 Mei 2014

TEKNIK OTOMOTIF

Teknik otomotif adalah salah satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membuat dan mengembangkan alat-alat transportasi darat yang menggunakan mesin, terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik otomotif menggabungkan elemen-elemen pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan dan lingkungan serta matematika, fisika, kimia, biologi dan manajemen.
Cabang-cabang dari teknik otomotif meliputi :
  • Perencanaan (product atau design)
  • Pengembangan (development)
  • Produksi (manufacturing)
  • Perawatan (maintenance)
Di Indonesia saat ini cabang yang sangat berkembang adalah perawatan dan umumnya mengenai perawatan mobil dan sepeda motor.

Dalam teknik otomotif, menguasai sistem-sistem yang ada alat-alat transportasi darat merupakan suatu keharusan. Sistem tersebut terdiri beberapa sistem utama dan puluhan subsistem. Sistem tersebut dapat dikelompokkan :
  1. Mesin (engine)
    • Mesin pembakaran dalam (internal combustion engine).
    • Sistem bahan bakar (fuel system).
      • Tangki bahan bakar.
      • Pompa bahan bakar.
      • Karburator atau Sistem injeksi bahan bakar.
    • Sistem pengapian (ignition system).
    • Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).
    • Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust system).
    • Sistem pendinginan (cooling system).
    • Sistem pelumasan (lubricating system).
    • Sistem keseimbangan roda (spooring balancing)
  2. Pemindah daya (power train).
    • Sistem transmisi (transmission system).
    • Rangkaian penggerak (drive train).
      • Transfer case (untuk penggerak 4 roda)
      • Penggerak akhir (final drive)
      • Roda (wheel)
  3. Sistem kemudi (steering system).
  4. Sistem suspensi (suspension system).
  5. Sistem rem (brake system).
  6. Bodi.
  7. Sistem listrik (electrical system).
 Baik kali ini kita bahas tentang mesin Otomotif
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran, yang melakukan tugas yang telah disetel. Mesin dalam bahasa Indonesia sering pula disebut dengan sebutan pesawat, contoh pesawat telepon untuk tejemahan bahasa Inggris telephone machine. Namun belakangan kata pesawat cenderung mengarah ke kapal terbang.
Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya catatan tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat sederhana adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas. Istilah mesin biasanya menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan kerja. Biasanya alat-alat ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan, mengubah arah gaya, atau mengubah suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya.

Mesin pembakaran dalam :

1. Mesin bensin
Mesin bensin atau mesin Otto dari Nikolaus Otto adalah sebuah tipe mesin pembakaran dalam yang menggunakan nyala busi untuk proses pembakaran, dirancang untuk menggunakan bahan bakar bensin atau yang sejenis.
Mesin bensin berbeda dengan mesin diesel dalam metode pencampuran bahan bakar dengan udara, dan mesin bensin selalu menggunakan penyalaan busi untuk proses pembakaran.
Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke dalam ruang bakar di akhir langkah kompresi untuk bercampur dengan udara yang sangat panas, pada saat kombinasi antara jumlah udara, jumlah bahan bakar, dan temperatur dalam kondisi tepat maka campuran udara dan bakar tersebut akan terbakar dengan sendirinya.
Pada mesin bensin, pada umumnya udara dan bahan bakar dicampur sebelum masuk ke ruang bakar, sebagian kecil mesin bensin modern mengaplikasikan injeksi bahan bakar langsung ke silinder ruang bakar termasuk mesin bensin 2 tak untuk mendapatkan emisi gas buang yang ramah lingkungan. Pencampuran udara dan bahan bakar dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi, keduanya mengalami perkembangan dari sistem manual sampai dengan penambahan sensor-sensor elektronik. Sistem Injeksi Bahan bakar di motor otto terjadi di luar silinder, tujuannya untuk mencampur udara dengan bahan bakar seproporsional mungkin. Hal ini dsebut EFI
Mesin bensin sering digunakan dalam :
  • Sepeda motor.
  • Mobil.
  • Pesawat.
  • Mesin untuk pemotong rumput
  • Mesin untuk speedboat dan sebagainya.
Tipe-tipe mesin bensin berdasarkan siklus proses pembakaran adalah :
  • Mesin satu tak, setiap langkah piston terjadi proses pembakaran.
  • Mesin dua tak, memerlukan dua langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
  • Mesin empat tak, memerlukan empat langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
  • Mesin enam tak, memerlukan enam langkah piston dalam satu siklus proses pembakaran.
  • Mesin wankel (rotary engine/wankel engine). memerlukan satu putaran penuh rotor dalam satu siklus pembakaran.

Tiga syarat utama supaya mesin bensin dapat berkerja :
  1. Kompresi ruang bakar yang cukup.
  2. Komposisi campuran udara dan bahan bakar yang sesuai.
  3. Pengapian yang tepat (besar percikan busi dan waktu penyalaan/timing ignition).

Sistem-sistem dalam mesin bensin mencakup :
  • Sistem bahan bakar (fuel system).
  • Sistem pengapian (ignition system).
  • Sistem pemasukan udara dalam ruang bakar (intake system).
  • Sistem pembuangan udara hasil pembakaran (exhaust system).
  • Sistem katup (valve mechanism)
  • Sistem pelumasan (lubricating system)
  • Sistem pendinginan (cooling system).
  • Sistem penyalaan (starting system).
 2. Mesin Diesel

Motor bakar diesel biasa disebut juga dengan Mesin diesel (atau mesin pemicu kompresi) adalah motor bakar pembakaran dalam yang menggunakan panas kompresi untuk menciptakan penyalaan dan membakar bahan bakar yang telah diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Mesin ini tidak menggunakan busi seperti mesin bensin atau mesin gas. Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang menerima paten pada 23 Februari 1893. Diesel menginginkan sebuah mesin untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu batu bara. Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang (lihat biodiesel). Mesin ini kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F. Kettering.
Mesin diesel memiliki efisiensi termal terbaik dibandingkan dengan mesin pembakaran dalam maupun pembakaran luar lainnya, karena memiliki rasio kompresi yang sangat tinggi. Mesin diesel kecepatan-rendah (seperti pada mesin kapal) dapat memiliki efisiensi termal lebih dari 50%.
Mesin diesel dikembangkan dalam versi dua-tak dan empat-tak. Mesin ini awalnya digunakan sebagai pengganti mesin uap. Sejak tahun 1910-an, mesin ini mulai digunakan untuk kapal dan kapal selam, kemudian diikuti lokomotif, truk, pembangkit listrik, dan peralatan berat lainnya. Pada tahun 1930-an, mesin diesel mulai digunakan untuk mobil. Sejak saat itu, penggunaan mesin diesel terus meningkat dan menurut British Society of Motor Manufacturing and Traders, 50% dari mobil baru yang terjual di Uni Eropa adalah mobil bermesin diesel, bahkan di Perancis mencapai 70%.
Rudolf Diesel lahir di Paris tahun 1858 sebagai keluarga ekspatriat Jerman.Ia melanjutkan studi di Politeknik Munchen. Setelah lulus dia bekerja sebagai teknisi kulkas, namun bakatnya terdapat dalam mendesain mesin. Diesel mendesain banyak mesin panas, termasuk mesin udara bertenaga solar. tahun 1892 ia menerima paten dari Jerman, Swiss, Inggris, dan Amerika Serikat untuk karyanya "Method of and Apparatus for Converting Heat into Work" (Metode dan Alat untuk Mengubah Panas menjadi Kerja). Tahun 1893 ia menemukan sebuah "mesin pembakaran-lambat" yang pertama-tama mengkompres udara sehingga menaikkan temperaturnya sampai di atas titik nyala, lalu secara bertahap memasukkan bahan bakar ke dalam ruang bakar. Tahun 1894 dan 1895 ia membuat paten di beberapa negara untuk mesin yang ia temukan, pertama di Spanyol (No. 16.654), Perancis (No. 243.531) dan Belgia (No. 113.139) bulan Desember 1894, Jerman (No. 86.633) tahun 1895, dan Amerika Serikat (No. 608.845) tahun 1898. Ia mengoperasikan mesin pertamanya tahun 1897.
Di Augsburg, 10 Agustus 1893, Rudolf Diesel menciptakan mesin pertamanya, sebuah silinder tunggal 10-kaki (3.0 m) berbahan besi dengan roda gila pada dasarnya. Diesel memerlukan waktu 2 tahun untuk menyempurnakan mesinnya dan pada tahun 1896 ia mendemonstrasikan model lainnya dengan efisiensi teoritis 75%, sangat jauh bila dibandingkan dengan mesin uap yang hanya 10%. Tahun 1898, Diesel telah menjadi jutawan. Mesin buatannya telah digunakan untuk menggerakkan transportasi jalur pipa, pembangkit listrik dan air, mobil, truk, dan kapal, kemudian juga menyebar sampai pertambangan, ladang minyak, pabrik, dan transportasi antar benua.

Mesin diesel menggunakan prinsip kerja hukum Charles, yaitu ketika udara dikompresi maka suhunya akan meningkat. Udara disedot ke dalam ruang bakar mesin diesel dan dikompresi oleh piston yang merapat dengan rasio kompresi antara 15:1 dan 22:1 sehingga menghasilkan tekanan 40-bar (Templat:Convert/MPa psi), dibandingkan dengan mesin bensin yang hanya 8 sampai 14 bars (Templat:Convert/MPa psi). Tekanan tinggi ini akan menaikkan suhu udara sampai 550 °C (1,022 °F). Beberapa saat sebelum piston memasuki proses kompresi, bahan bakar diesel disuntikkan ke ruang bakar langsung dalam tekanan tinggi melalui nozzle dan injektor supaya bercampur dengan udara panas yang bertekanan tinggi. Injektor memastikan bahwa bahan bakar terpecah menjadi butiran-butiran kecil dan tersebar merata. Uap bahan bakar kemudian menyala akibat udara yang terkompresi tinggi di dalam ruang bakar. Awal penguapan bahan bakar ini menyebabkan sebuah waktu tunggu selagi penyalaan, suara detonasi yang muncul pada mesin diesel adalah ketika uap mencapai suhu nyala dan menyebabkan naiknya tekanan diatas piston secara mendadak. Oleh karena itu, penyemprotan bahan bakar ke ruang bakar mulai dilakukan saat piston mendekati (sangat dekat) TMA untuk menghindari detonasi. Penyemprotan bahan bakar yang langsung ke ruang bakar di atas piston dinamakan injeksi langsung (direct injection) sedangkan penyemprotan bahan bakar kedalam ruang khusus yang berhubungan langsung dengan ruang bakar utama dimana piston berada dinamakan injeksi tidak langsung (indirect injection).
Ledakan tertutup ini menyebabkan gas dalam ruang pembakaran mengembang dengan cepat, mendorong piston ke bawah dan menghasilkan tenaga linear. Batang penghubung (connecting rod) menyalurkan gerakan ini ke crankshaft dan oleh crankshaft tenaga linear tadi diubah menjadi tenaga putar.
Tingginya kompresi menyebabkan pembakaran dapat terjadi tanpa dibutuhkan sistem penyala terpisah (pada mesin bensin digunakan busi), sehingga rasio kompresi yang tinggi meningkatkan efisiensi mesin. Meninggikan rasio kompresi pada mesin bensin hanya terbatas untuk mencegah kerusakan pra-penyalaan.

Sistem injeksi generasi awal
Mesin asli Diesel menginjeksikan bahan bakar dengan bantuan udara bertekanan, yang mengatomisasi bahan bakar dan memaksa bahan bakar masuk dalam ruang bakar melalui nosel (menggunakan prinsip yang sama dengan semprotan aerosol). Bukaan nosel ditutup oleh katup yang dikontrol oleh camshaft untuk mengawali injeksi bahan bakar sebelum titik mati atas/top dead centre. Menggunakan 3 tahap kompresor memang memakan tenaga namun efisiensi dan output tenaga bersih yang dihasilkan diatas mesin pembakaran lainnya pada waktu itu.
Mesin diesel saat ini menggunakaan tekanan sangat tinggi dengan pompa mekanik dan menekan bahan bakar dengan injektor tanpa udara bertekanan. Dengan diesel injeksi langsung, injektor akan menyemprot bahan bakar melalui 4-12 orifice kecil pada noselnya. Mesin diesel injeksi generasi awal selalu mempunyai pembakaran awal tanpa kenaikan tekanan yang drastis ketika pembakaran. Saat ini riset sedang dilakukan untuk menggunakan lagi beberapa bentuk injeksi udara desain asli Rudolf Diesel untuk mengurangi polusi nitrogen oksida. Pada semua mesin diesel, mesin diesel modern selalu mengacu pada desain asli Rudolf Diesel, dimana bahan bakar menyala melalui kompresi tinggi.

Jalur bahan bakar
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu pada putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat bekerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi maka dapat mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik. Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih untuk mencapai tujuan ini melalui modul kontrol elektronik (ECM) atau unit kontrol elektronik (ECU) - yang merupakan "komputer" dalam mesin. ECM/ECU menerima sinyal kecepatan mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari tabel kalibrasi yang disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan bakar dan waktu melalui aktuator elektronik atau hidraulik untuk mengatur kecepatan mesin.

Mesin diesel memiliki beberapa keuntungan dibandingkan mesin pembakaran lain:
  • Mesin diesel membakar lebih sedikit bahan bakar daripada mesin bensin untuk menghasilkan kerja yang sama karena suhu pembakaran dan rasio kompresi yang lebih tinggi. Mesin bensin umumnya hanya memiliki tingkat efisiensi 30%, sedangkan mesin diesel bisa mencapai 45% (mengubah energi bahan bakar menjadi energi mekanik (lihat siklus Carnot untuk penjelasan lebih lanjut).
  • Tidak ada tegangan listrik tinggi pada sistem penyalaan, sehingga tahan lama dan mudah digunakan pada lingkungan yang keras. Tidak adanya koil, kawat spark plug, dsb juga menghilangkan sumber gangguan frekuensi radio yang dapat mengganggu peralatan navigasi dan komunikasi, sehingga penting pada pesawat terbang dan kapal.
  • Daya tahan mesin diesel umumnya 2 kali lebih lama daripada mesin bensinTemplat:Better source karena suku cadang yang digunakan telah diperkuat..
Bus yang menggunakan biodiesel
  • Bahan bakar diesel dapat dihasilkan langsung dari minyak bumi. Distilasi memang menghasilkan bensin, namun hasilnya tak akan cukup tanpa adanya catalytic reforming, yang berarti memerlukan ongkos tambahan.
  • Bahan bakar diesel umumnya dianggap lebih aman daripada bensin. Meskipun bahan bakar diesel dapat terbakar pada udara bebas jika disulut dengan sumbu, namun tidak akan meledak dan tidak menghasilkan uap yang mudah terbakar dalam jumlah besar. Tekanan uap yang rendah sangat menguntungkan untuk aplikasi kapal laut, dimana campuran bahan bakar dengan udara yang dapat meledak sangatlah berbahaya. Dengan alasan yang sama, mesin diesel tahan terhadap vapor lock.
  • Untuk beban parsial berapapun, efisiensi bahan bakar (massa yang dibakar per energi yang dihasilkan) hampir konstan untuk mesin diesel, sedangkan pada mesin bensin akan proporsional.
  • Mesin diesel menghasilkan panas yang terbuang lebih sedikit.
  • Mesin diesel dapat menerima tekanan dari supercharger atau turbocharger tanpa batasan (tergantung dari kekuatan komponen mesinnya saja). Tidak seperti mesin bensin yang dapat menimbulkan detonasi/ketukan pada tekanan tinggi.
  • Kandungan karbon monoksida pada gas buangnya minimal, oleh karena itu mesin diesel digunakan pada tambang bawah tanah.
  • Biodiesel mudah disintesis, bahan bakar berbasis non-minyak bumi (melalui proses transesterifikasi) dan dapat langsung digunakan di banyak mesin diesel, sedangkan mesin bensin membutuhkan banyak ubahan untuk dapat menggunakan bahan bakar sintetis untuk dapat digunakan (misalnya etanol ditambahkan ke gasohol).
Sementara itu dahulu yang bisa kita sampaikan, dalam pembahasan yang sederhana dan sempit ini nanti kita coba bahas secara luas tentang Mesin yang lainnya.



  • Four-stroke cycle
  • Two-stroke cycle
  • Mesin Wankel
Mesin pembakaran luar :
  • Mesin uap
  • Mesin Stirling
  • fourstroke

 Disadur dari WIKIPEDIA INDONESIA

Minggu, 18 Mei 2014

BEBERAPA DEFINISI TEKNOLOGI

  1. Teknologi adalah ; 1) Ilmu yang menyelidiki cara- cara kerja di dalam tehnik 2) Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik dan industri- industri (Harahap, Poerbahawadja, 1982 : 1357).
  2. Teknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan industri bangunan, mesin- mesin dan sebagainya ( Salim, 1985 : 2015).
  3. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah ; 1) Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
  4. Menurut Rogers (dalam Seels, Richey, 1994 : 12) Teknologi adalah suatu rancangan langkah instrumental untuk memperkecil keraguan mengenai hubungan sebab akibat dalam mencapai hasil yang diharapkan.
  5. Teknologi adalah ilmu pengetahuan mengenai pembangunan dan industri (Saliman, Sudarsono, 1993 : 216).
  6. Dari Wikipedia, Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.
  7. Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46) Teknologi adalah sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud yang jelas- jelas berbeda dengan manusia.
  8. Menurut Iskandar Alisyahbana seperti dikutip Yusufhadi Miarso (2007 : 131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau mebuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia.
  9. Menurut Ellul dalam Miarso (2007 : 131), Teknologi adalah keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.
  10. Menurut Miarso (2007 : 62) teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Referensi:
Deway, John, 2004. Experience and Education filsafat pendidikan john dewey, Bandung: Mizan.
Harahap, Poerbahawatja, 1982. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: PT Gunung Agung.
Hasbullah, 2001. Dasar- dasar ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Miarso Yusufhadi, 1986. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Miarso, 2007. Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas.
Naisbitt, 2002. High tech high touch. Bandung: Mizan
Nasution.1987. Teknologi Pendidikan. Bandung: Jemmars.
Mudyahardjo, 2002. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Salim, 1985. Then Contemporary English- Indonesia dictionary. Jakarta: Modern English Pers.
Saliman, Sudharsono. 1993. Kamus Pendidikan Pengajaran dan Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Satori Djam’an, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : UT.
Seels, Richey. 1994. Teknologi Pendidikan definisi dan kawasannya. Jakarta: UNJ
______, 1989. UU RI No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Semarang: Aneka Ilmu.
_______, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
_______, 2003. UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/TeknologI
Sumaatmadja, 2002. Pendidikan pemanusian manusia manusiawi. Bandung: Alfabeta
Tilaar, 1999. Pendidikan kebudayaan, dan masyarakat madani Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Satori Djam’an, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : UT.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi, diupdate 9 September 2009
http://bocah.moratmarit.com/2009/08/definisi-pengertian-teknologi.html, diupdate 9 september 2009


Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Definisi mengenai sains menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic science and fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains terapan dan penelitian terapan (applied science and applied research). Namun, satu sama lain sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur yang bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana berhubungan; dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu dari yang lainnya (Djoyohadikusumo 1994, 223).
Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra (2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang memungkinkan pengulangan.
Akan tetapi, dijelaskan oleh Capra (107) teknologi jauh lebih tua daripada sains. Asal-usulnya pada pembuatan alat berada jauh di awal spesies manusia, yaitu ketika bahasa, kesadaran reflektif dan kemampuan membuat alat berevolusi bersamaan. Sesuai dengannya, spesies manusia pertama diberi nama Homo habilis (manusia terampil) untuk menunjukkan kemampuannya membuat alat-alat canggih.
Dari perspektif sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu perasaan dan pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.
Dari pandangan semacam itu, kemudian teknologi berkembang lebih jauh dari yang dipahami sebagai susunan pengetahuan untuk mencapai tujuan praktis atau sebagai sesuatu yang dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat atau mengimplementasikannya. Dua pengertian di atas telah digantikan oleh interpretasi teknologi sebagai pengendali lingkungan seperti kekuasaan politik di mana kebangkitan teknologi Barat telah menaklukkan dunia dan sekarang telah digunakan di era dunia baru yang lebih ganas. Untuk memperjelas statement tersebut, kita coba menelaah teknologi secara lebih dalam lagi. Melihat substansi teknologi secara lebih komprehensif, yaitu konsepsi teknologi dari kerangka filsafat.


REFERENSI PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PENDIDIKAN

Pengaruh Lingkungan dalam Pendidikan

 

Pendidikan merupakan sebuah proses, bukan hanya sekedar mengembangkan aspek intelektual semata atau hanya sebagai transfer pengetahuan dari satu orang ke orang lain saja, tapi juga sebagai proses transformasi nilai dan pembentukan karakter dalam segala aspeknya. Dengan kata lain, pendidikan juga ikut berperan dalam membangun peradaban dan membangun masa depan bangsa.
Peran pendidikan bagi suatu bangsa sangat penting. Dan itu tidak bisa di pungkiri lagi, sehingga pendidikan dan pengajaran mutlak diperlukan bukan hanya untuk membangun suatu peradaban yang lebih bagus tapi itu merupakan kewajiban bagi setiap orang. Sebagian orang menjadikan ta’lim dan ta’allum (belajar dan mengajarkan ilmu) bukan sebagai kewajiban, tapi sebagai kebutuhan, dalam arti bahwa ta’lim dan ta’allum merupakan thariqah (jalan hidup). Bukan hanya sekedar konsepsi tapi sudah menjadi tradisi.
Sebagaimana Islam yang diwahyukan kepada Rasulullah Muhammad SAW mengandung implikasi kependidikan yang bertujuan untuk menjadi rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi sekalian alam). Di dalamnya terkandung suatu potensi yang mengacu kepada dua fenomena perkembangan, yaitu:
1. Potensi psikologis yang mempengaruhi manusia untuk menjadi sosok pribadi yang berkualitas bijak dan menyandang derajat mulia melebihi makhluk-makhluk lainnya.
2. Potensi perkembangan kehidupan manusia sebagai ‘khalifah’ di muka bumi yang dinamis dan kreatif serta responsif terhadap lingkungan sekitarnya, baik yang alamiah maupun yang ijtima’iyah dimana Tuhan menjadi potensi sentral perkembangannya.
Namun ketika kita melihat problematika pemuda yang terbentang di hadapan kita sekarang sungguh sangat kompleks sekali, mulai dari masalah pengangguran, krisis mental, krisis eksistensi, hingga masalah dekadensi moral. Belum lagi budaya primitif dan pragmatisme yang kian merebak membuat sebagian pemuda terjebak dalam kehidupan hedonis, serba instan dan tercabut dari idealisme sehingga cenderung menjadi manusia yang anti sosial.
Apalagi ketika melihat anak-anak sekarang jauh lebih dewasa secara psikologis dibanding umurnya, sedikitnya ada tiga factor yang mempengaruhi perkembangan anak-anak didik sekarang. Inilah yang menurut penulis menjadi sorotan penting bagi kita sebagai anak didik agar bisa lebih berhati-hati di dalam bergaul dan beradaptasi dengan lingkungan. Pertama, anak-anak dipaksa hidup dengan bahasa dan gaya hidup orang dewasa. Kedua, lingkungan. Ketiga, teknologi.
Pertama, anak-anak dipaksa hidup dengan bahasa dan gaya hidup orang dewasa. Ada banyak uraian akan hal ini. Salah satu di antaranya adalah tidak adanya lagu anak-anak yang bertemakan kejenakaan dan bertemakan dunia anak-anak. Anak sekarang mulai usia sebelum sekolah sudah dipaksa membiasakan diri mendengarkan lagu-lagu dewasa yang celakanya lagi adalah rata-rata lagu dewasa itu bertemakan cinta pada lawan jenis, yang secara psikologis masih belum layak menjadi konsumsi anak-anak. Sehingga, anak-anak kecil sekarang ini sudah terbiasa mendengar kata pacar, cinta, dan hal-hal yang berhubungan dengan ikatan dewasa tersebut.
Kedua, lingkungan. Ya, lingkungan-lah yang paling bertanggung jawab atas teronaninya anak-anak kita hingga menjadi dewasa sebelum waktunya. Bagaimana tidak, saat sekarang ini, para orang dewasa secara sadar atau tidak mengajari anak-anaknya untuk berpacaran. Saat ada teman lawan jenisnya datang ke rumah, biasanya sang ibu atau ayah akan pergi meninggalkan mereka berdua. Belum lagi lingkungan sekitar yang menunjukkan bagaimana muda-mudi yang berlalu lalang dengan pasangannya masing-masing dan menjadi pemandangan lumrah bagi anak-anak yang sedang asyik bermain.
Ketiga, teknologi. Harus diakui teknologi mengambil peran penting terhadap hal ini. Dulu untuk mendapatkan konten pornografi kita harus bersusah payah mendapatkannya. Sekarang tinggal download atau Bluetooth saja. Dan parahnya lagi, hp anak-anak sudah sangat memungkinkan untuk menyimpan, menonton, bahkan hingga membuat atau menyebarkan. Akhirnya seringkali terjadi bisik-bisik di kalangan anak-anak lebih keras dan kencang dibanding bisik-bisik pada orang dewasa.
Dalam hal ini Ibnu Kholdun menegaskan bahwa
Kalau yang satu telah lebih dahulu   (datang)   mempengaruhinya, sifat   yang lain   akan   menjauh dalam   bentuk   yang   seimbang, sehingga   menjadi   sukar baginya untuk memperoleh sifat yang telah menjauh itu. Orang-orang yang memiliki sifat kebaikan itu telah terlebih dahulu mempengaruhi dirinya, sehingga telah menjadi sifat yang tertanam dalam jiwanya, ia akan terjauh dari   kejahatan, dan sukar baginya     untuk   melakukan kebaikan. Apabila kebiasaan-kebiasaan yang jahat itu terlebih dahulu sampai kepadanya, maka akan menjauh dari sifat kebaikan.
Dalam kutipan tersebut, menunjukkan suatu teori yang dilahirkan oleh Ibn Khaldun bahwa, manusia pada dasarnya adalah baik, pengaruh yang datang kemudianlah yang akan menentukan apakah jiwa manusia tetap baik, atau menyimpang menjadi jahat. Jika pengaruh baik yang terlebih dahulu datang, maka jiwanya akan menjadi baik. Demikian pula sebaliknya. Ibn Khaldun juga menegaskan, bahwa sifat kebaikan   dan kejahatan   telah   tertanam   sedemikian   rupa, sehingga telah menjadi malaikat-nya.
Dengan demikian, manusia diberi   kemungkinan mendidik diri dan orang lain. Di sinilah tergambar, bahwa dia memiliki kemauan bebas untuk menentukan dirinya sendiri melalui ikhtiarnya. Jika ia menginginkan menjadi manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa maka ia harus kuat dan tangguh di dalam menghadapi panasnya kehidupan dan pengaruh yang datang dari luar maupun dari dalam.

BEBERAPA REFERENSI DAMPAK DARI TEKNOLOGI

PENGARUH IPTEK TERHADAP LINGKUNGAN
Dari zaman ke zaman, pola kehidupan manusia telah berubah. Dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat mengikuti arus waktu. Ilmu pengetahuan merupakan kebutuhan dalam melanjutkan kelangsungan hidup di bumi. Banyak manusia yang memiliki ambisi untuk mencari ilmu dengan tujuan agar  manusia  memperoleh kehormatan berdasarkan penemuan-penemuan yang diperolehnya. Sayangnya, tidak sedikit dari penemuan mereka yang memiliki dampak buruk terhadap lingkungan.
Akan tetapi sangat disalahkan jika ilmu pengetahuan tidak memiliki pengaruh positif. Diantara keduanya memiliki hubungan timbal balik yang seimbang. Namun perbandingan rasionya lebih unggul pada manfaatnya. Dalam menunjang perkembangan zaman, ilmu pengetahuan berperan sangat penting. Dimana teknologi diciptakan, selalu ada ilmu pengetahuan yang menjadi penopang utama.
Dalam konsep ilmu pengetahuan, selalu ada obyek yang dijadikan sebagai sarana penelitian. Misalnya, seorang ilmuan menguji cara kerja pada sebuah alat industry, dan alat-alat lainnya. Atau pun sebuah karya ilmiah berupa penelitian tentang genetic pada manusia dan tumbuhan.
Contoh di atas dapat mengindikasikan terciptanya sebuah teknologi yang bersifat menjurus pada bidang tertentu.Sebab, teknologi akan tercipta apabila terdapat ilmu pengetahuan.
Dampak positif IPTEK
Hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi adalah teknologi tidak akan ada bila ilmu pengetahuan tidak digali. Sedangkan ilmu pengetahuan akan tetap ada meskipun teknologi tidak ada. Pengaruh keduanya sangat efektif sebagai penunjang kehidupan mahluk hidup di bumi. Tidak hanya manusia tetapi juga unsur biotik lainnya.  
            Dampak positif IPTEK adalah manusia dapat mengakses apapun dengan begitu mudah. Hal apapun yang ingin kita lakukan bisa dilakukan dengan cepat sesuai dengan bidang tertentu. Misal kita ingin pergi ke Amerika, kita tidak perlu berjalan kaki atau pun menggunakan kuda. Solusinya adalah teknologi. Kita bisa gunakan kapal laut atau pesawat terbang. Intinya dengan teknologi kita  bisa meminimalisasi kesulitan mengakses sesuatu dengan menggunakan ide-ide yang kemudian diwujudkan dalam bentuk sebuah karya.
Di seluruh dunia IPTEK dijadikan sebagai sarana untuk menyambung hubungan internasional dari suatu negara ke negara lain. Misalnya suatu negara mengadakan kerja sama dalam penciptaan suatu alat komunikasi, alat transportasi dan sebagainya. Adapun IPTEK bisa dijadikan dasar dari pertahanan suatu negara. Kita bisa melihat sejauh mana suatu negara sudah maju atau berkembang. Sebab pertahanan suatu negara identik dengan hal yang berbau teknologi.
Dampak negatif IPTEK
            Sebesar apapun dampak positif suatu hal tidak luput dari dampak negatifnya. IPTEK memang disinyalir akan mengancam kenyamanan di muka bumi ini. Sebab perilaku manusia yang tidak menyadari bahwa lingkungan adalah tanah pijakan yang ideal akan terus menerus menghabiskan cara untuk berusaha mengeksploitasi unsur-unsur hara yang ada di bumi. Memang pada hakikatnya sifat manusia yang tidak ada puasnya dalam mengonsumsi segala hal yang ada di bumi.
Hal ini bisa dilihat dengan contoh. Beberapa tahun ke belakang terdapat kasus bahwa suatu perusahaan telah mengeksekusi pengambilan gas bumi secara terus menerus. Padahal hal itu disinyalir bisa merusak lingkungan sekitarnya. Bahkan beberapa bencana alam pun telah disebabkan olehnya. Namun, tetap saja penggalian dilakukan sampai sekarang. Bukan hanya itu suatu pabrik yang memproduksi barang-barang juga bisa merusak lingkungan. Limbah industri pada umumnya tidak bisa digunakan kembali. Alternatifnya adalah dibuang disamping pabrik itu sendiri bahkan tidak sedikit limbah tersebut banyak yang masuk ke pemukiman warga. Pada akhirnya kenyamanan warga terganggu.


Dampak Perkembangan Teknologi Terhadap Lingkungan
Teknologi secara umum berarti keseluruhan peralatan dan prosedur yang terus mengalami penyempurnaan, baik di lihat dari segi pencapaian tujuan maupun proses pelaksanaannya. Teknologi sebagai budidaya manusia dalam beradaptasi dengan alam sesuai dengan maksud dan tujuan manusia penggunanya. Alhasil teknologi adalah ide-ide manusia dalam mempermudah aktifitas pencapaian tujuan.
Aktifitas manusia yang dinamik dan cenderung berkembang tanpa batas sangat mempengaruhi keadaan lingkungan hidup. Industri yang mengalami laju pertumbuhan relatif cepat merupakan bagian dari teknologi. Teknologi industri sebagai teknologi yang modern memiliki andil besar dalam proses perubahan panas bumi (GlobalWarming).
Kebutuhan manusia yang selalu meningkat seiring dengan kemajuan teknologi yang membutuhkan kemajuan manusia dalam berfikir. Dengan semakin majunya teknologi terkadang manusia melupakan dampak negatif yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut terhadap lingkungan. Kerusakan yang ditimbulkan seringkali merusak kelangsungan dari ekosistem dan makhluk didalamnya yang dikarenakan seperti pencemaran lingkungan serta pemanfaatan dan pengerukan sumberdaya alam yang berlebihan sehingga merusak keseimbangan ekosistem.

Walaupun sebenarnya kemajuan teknologi sangat diperlukan oleh manusia di era kemajuan sekarang, namun setidaknya tetap memperhatikan kelangsunagn ekosistem dari lingkunag sekitar. Karna ketika terjadinya kerusakan pada sebuah ekosistem, maka dapat menyebabkan suatu organisme yang ada di lingkungan tersebut yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya akan dapat merusak kelangsungan rantai makanan dan dapat berakibat dalam jangka panjang terhadap kepunahan suatu kelangsungan ekosistem. Ketika suatu ekosistem terancam punah, akan dapat merusak kehidupan di bumi.

Walaupun demikian, keutuhan kelestarian ekosistem dapat dijaga dengan beberapa acra. Untuk mengatasi pencemaran di udara, maka hendaknya gas buang pada kendaraan di uji emisinya untuk menekan pencemaran udara yang disebabkan oleh kendaraan bermotor karena kendaraan bermotor menyumbang pencemaran udara yang tidak sedikit, bahkan temasuk yang terbesar. Selain pengontrolan terhadap gas buang dari pabrik yang juga menyumbang pencemaran yang besar terhadap udara. Oleh karnanya, perlu pengawasan yang sangat ketat terhadap tingkat pencemaran yang disumbangkan oleh pabrik-pabrik besar.
Pada sektor perairan dan kelautan,pencemaran lingkungan yang terjadi karena limbah yang dibuang oleh perusahaan-perusahhan ke laut yang menimbulkan pencemaran dan pengrusakan ekosistem laut. Pemerintah seharusnya menerapkan peraturan untuk menekan pencemaran di laut. Netralisasi limbah dapat dilakukan sebelum limbah dibuang ke lautan untuk mencegah terjadinya pencemaran yang akan berakibat pada terganggunya ekosistem di laut.

Di tanah, sering kali manusia mengabaikan dampak-dampak dari pencemaran yang mereka timbulkan akibat pembuangan limbah sembarangan. Selain itu, penambangan yang dilakukan secara besar-besaran umunya tidak mempedulikan dampaknya terhadap barang tambang itu sendiri dan juga terhadap kelestarian lingkungan sekitar tempat mereka menambang. Seharusnya, para penembang menutup kembali lubang bekas daerah pambangan mereka, dan menanaminya kembali dengan pepohonan agar daerah tambang yang mereka tinggalkan berfungsi kembali seperti sebelum dibukanya pertambangan di daerah tersebut. Penanaman pepohonan sangat efektif untuk mengurangi pencemaran di tanah dan juga dapat menyediakan oksigen untuk udara dan mengurangi kadar karbondioksida pada udara. Selain itu, pepohonan juga dapat mencegah terjadinya erosi dan juga banjir
Beberapa dampak negatif yang diakibatkan oleh proses industri antara lain :
-          Pencemaran udara
-          Pencemaran air dan
-          Pencemaran tanah.
Proses industri yang baik harus melakukan upaya meminimalisir  pengaruh negatif terhadap lingkungan hidup Undang-Undang No.23 Tahun 1997 mengatur tentang analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan pelaku industri harus dapat memperkirakan dan mencegah kemungkinan timbulnya dampak negatif terhadap lingkungan hidup.
Pembangunan industri dapat menimbulkan dampak negatif berupa memperburuknya kondisi biografis-kimia.
Bayangkan yang terjadi apabila kita tidak mencegah kerusakan yang terjadi terhadap lingkungan kita dan dampak yang akan ditimbulkan kerusakan tersebut terhadap diri kita sendiri.
Tanah tempat kita berpijak, tak lagi subur dan menghasilkan untuk kita. Tak ada lagi oksigen yang dihasilkan oleh pepohonan. Air tercemar, mencemari air yang kita minum. Air yang kita minum tak lagi alami dan menyehatkan untuk kita. Membawa penyakit untu kita. Udara yang kita perlukan untuk bernafas, kini telah tercemar, tidak sehat untuk kita hirup.
Sumber :
 
 
 

Dampak Positif dan Negatif Pengaruh Teknologi Terhadap Lingkungan

TEKNOLOGI  sekarang semakin canggih dan semakin mempermudah hidup manusia. Teknologi membuat dunia ini berubah. Perubahan itu bisa menjadi perubahan yang positif maupun negatif. Terutama kepada lingkungan. Lingkungan adalah tempat kita hidup atau tempat di sekitar kita. Nah, sekarang kami akan membahas apa sajakah dampak positif dan negatif pengaruh teknologi terhadap lingkungan. Selain itu, kami juga akan membahas tentang bagaimana cara mengurangi dampak negatif pengaruh teknologi terhadap lingkungan. Langsung saja kita simak selengkapnya….. Teknologi sungguh bermacam-macam. Ada teknologi informasi, komunikasi, transportasi, pengobatan, pendidikan, mesin, elektronika, bangunan, robot, dan masih banyak lagi. Tentu saja semua alat-alat teknologi tersebut memberikan dampak positif dan negatif terutama bagi lingkungan.
Adapun salah satu dampak positifnya adalah proses penghijauan lingkungan semakin mudah. Misalnya, di saat kita ingin menanam pohon tentu saja kita menggunakan teknologi. Seperti teknologi informasi untuk mencari tahu bagaimana cara menanam dan memelihara pohon tersebut, teknologi mesin untuk menggali tanah, teknologi untuk membuat pupuk, teknologi komunikasi untuk mengajak teman-teman kita atau orang lain untuk ikut menanam pohon, teknologi kamera untuk mendokumentasikan kegiatan kita, dan masih banyak lagi. Teknologi tersebut memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan gerakan penghijauan lingkungan.
Selain itu, dampak positif pengaruh teknologi terhadap lingkungan bisa berawal dari dampak negatifnya. Seperti di saat ada sugesti bahwa menggunakan teknologi secara berlebihan dapat merusak lingkungan, kita akan melakukan upaya supaya lingkungan kita kembali seperti sedia kala seperti melakukan penghijauan dan mengurangi pemakaian teknologi itu sendiri. Dengan begitu, tingkat kepedulian kita terhadap lingkungan semakin meningkat karena dampak negatif teknologi tersebut.
Pengaruh teknologi yang membuat kita sibuk seharian untuk bekerja atau belajar, menuntut kita untuk menciptakan sebuah taman kota untuk rekreasi di waktu lenggang. Jadi, pengaruh teknologi bisa menciptakan lingkungan baru.
Selain dampak positif yang sangat banyak, dampak negatifnya juga sangat banyak dan cenderung berlawanan atau berbanding terbalik dengan dampak-dampak positifnya. Salah satunya adalah rusaknya lingkungan akibat penggunaan teknologi secara berlebihan. Misalnya, untuk membuat sebuah kota atau perumahan yang terdapat banyak alat-alat teknologi di dalamnya (komputer, TV, lemari es, dan sebagainya), kita harus membuka lahan baru. Untuk membuka lahan baru kita juga harus menggunakan teknologi pula. Seperti teknologi pada buldoser atau gergaji mesin untuk mempermudah kita untuk membuka lahan baru.
Dampak teknologi juga akan membahayakan lingkungan bila disalahgunakan. Seperti penggunaan teknologi untuk membuat bom. Bom atau bahan peledak adalah benda teknologi yang secara langsung dan tidak langsung bisa merusak lingkungan. Dampak langsungnya adalah saat bom itu meledak, lingkungan bisa rusak terkena dampak bom tersebut. Dampak tidak langsungnya adalah, jika pada bom itu terdapat radiasi radioaktif, maka lambat laun lingkungan yang tidak terkena dampak saat bom itu meledak pun akan rusak juga.
Dampak teknologi juga dapat merusak lingkungan walaupun penggunaannya sangat sedikit. Misalnya penggunaan kendaraan bermotor dan mesin-mesin yang hasil sisa energinya dapat merusak lapisan ozon dan menimbulkan pemanasan global yang cakupan kerusakan lingkungannya adalah seluruh dunia. Walaupun kita akan merasa bahwa dampak kendaraan kita bagi lingkungan sangatlah kecil, cobalah kita lihat di sekitar kita, berapa orang yang menggunakan teknologi kendaraan ini. Banyak bukan? Selain itu penggunaan teknologi secara berlebihan yang secara tidak langsung akan merusak lingkungan bisa saja terjadi, seperti yang telah dijelaskan di atas dan penggunaan alat-alat teknologi elektronik. Misalnya, memang alat-alat elektronik tersebut tidak membawa dampak secara langsung kepada perusakan lingkungan. Namun bila kita lihat baik-baik: Alat-alat elektronik membutuhkan listrik, listrik berasal dari pembangkit listrik yang bisa saja menggunakan mesin diesel yang asapnya dapat merusak lingkungan. Jadi, semakin banyak kita menggunakan alat-alat elektronik tersebut, semakin cepat pula listrik akan habis terpakai dan semakin banyak pula asap yang keluar dari PLTD.
 
 

Senin, 12 Mei 2014

PENDIDIKAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA DAN TEKNOLOGI


1                   Pengantar

Untuk dapat melaksanakan tugas profesionalnya dengan baik, calon guru harus memiliki empat standar kompetensi guru, yaitu (1) kompetensi pedagogis, (2) kompetensi kepribaidan, (3) kompetensi sosial, dan (4) kompetensi profesional. Kompetensi pedagogis adalah kompetensi guru yang terkait dengan penguasaan materi tentang teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, termasuk di dalamnya penguasaan materi tentang ilmu pendidikan.

Mata kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi ini diharapkan dapat menjadi bekal para calon guru tentang berbagai aspek yang terkait dengan konsep dan dasar-dasar ilmu-ilmu pendidikan dalam kehidupan manusia. Education is not preparation for life; education is life itself. Pendidikan bukanlah persiapan untuk kehidupan; pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. Demikian John Dewey berpesan kepada kita.

Mata kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi yang Anda pelajari ini mencakup: (1) kondisi lingkungan sosial budaya dan teknologi dalam kehidupan masyarakat, dan (2) hubungan dan pengaruh timbal balik antara pendidikan dan kondisi sosial budaya dan teknologi itu sendiri. Kedua aspek tersebut akan menjadi materi utama yang akan dibahas dalam mata kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi.

2                   Kompetensi


Setelah mengikuti kegiatan perkuliahan dalam mata kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial Budaya dan Teknologi ini, diharapkan mahasiswa dapat memiliki kompetensi sebagai berikut:

2.1.    Memahami beberapa makna pendidikan dalam kehidupan manusia
2.2.    Memahami kondisi sosial budaya dan teknologi sebagai lingkungan pendidikan yang berpengaruh terhadap proses pendidikan;
2.3.    Memahami berbagai teori pendidikan secara elementer;
2.4.    Memahami norma-norma sosial budaya dalam masyarakat;
2.5.    Memahami teknologi sebagai salah satu faset kebudayaan.

3                   Tujuan Pembelajaran


3.1.    Menjelaskan makna pendidikan sebagai upaya memanusiakan manusia;
3.2.    Menjelaskan makna pendidikan sebagai proses kehidupan manusia;
3.3.    Menyebutkan tiga teori pendidikan;
3.4.    Menjelaskan tokoh, pengertian, dan implikasi dari ketiga teori pendidikan;
3.5.    Menyebutkan norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya dalam masyarakat;
3.6.    Menjelaskan pengaruh norma-norma sosial dan nilai-nilai budaya dalam masyarakat terhadap proses pendidikan;
3.7.    Menjelaskan teknologi sebagai faset kebudayaan.

4                   Kegiatan Pembelajaran

4.1              Rincian Materi Pembelajaran


Mata kuliah ini disampaikan kepada mahasiswa dalam 12 kali pertemuan dengan rindian materi pembelajaran, termasuk dua kali pertemuan untuk Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS) sebagai berikut:

Pertemuan
Materi pembelajaran
I
Informasi Mata Kuliah
II
Manusia dan Pendidikan
III
Pendidikan dan Kehidupan
IV
Pendidikan dan Kebudayaan
V
UTS
VI
Teori Pendidikan: Nativisme
VII
Teori Pendidikan: Empirisme
VIII
Teori Pendidikan: Konvergensi
IX
Lingkungan Pendidikan
X
Nilai-nilai Sosial Budaya
XI
Kebudayaan dan Teknologi
XII
UAS dan Tugas Mandiri

4.2              Uraian Singkat Materi Pembelajaran dan Contoh


            Pertemuan I: Informasi Mata Kuliah

·         Dalam pertemuan ini mahasiswa akan menerima fotokopi silabus mata kuliah, agar secara dini mahasiswa dapat mengetahui apa saja yang akan dipelajari selama satu semester.
·         Mahasiswa paling tidak memiliki satu buku referensi untuk mata kuliah ini. Mahasiswa harus melaporkan tentang buku referensi apa yang dimiliki.
·         Pertemuan ini seluruhnya dilakukan dengan cara dialog.

Pertemuan II: Manusia dan Pendidikan

Hakikat Manusia
·         Manusia sebagai mahluk yang tertinggi derajatnya dibandingkan dengan semua mahluk ciptaan Tuhan.
·         Namun manusia akan menjadi manusia seutuhnya jika ia hidup dan diasuh dengan cara manusia. Contoh: cerita Kama dan Kamala, mahluk manusia serigala.
·         Manusia dapat disebut sebagai mahluk pembelajar. Dengan otaknya, manusia mengembangkan dalam menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Hasil karya manusia selalu berubah dan berkembang dari zaman ke zaman. Bedakan sarang burung dan rumah manusia. Bandingkan antara tangga rumah panggung di Kalimantan dengan eskalator atau lift di gedung bertingkat di kota-kota besar.

Pertemuan III: Kehidupan dan Pendidikan

Kehidupan pada hakikatnya sebagai proses pendidikan yang sebenarnya (the true educational process). Education is not preparation for life; education is life itself. Pendidikan bukanlah persiapan untuk kehidupan; pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. Demikian John Dewey berpesan kepada kita.

·         Proses pendidikan telah membentuk manusia secara individual. Proses pendidikan pulalah yang telah membentuk manusia sebagai komunitas, atau bahkan sebagai bangsa dan negara. Kita dapat belajar dari sejarah kehidupan suatu bangsa, katakanlah bangsa Jepang, yang melatarbelakangi manusia yang bagaimana yang telah dihasilkan. Ternyata, kemajuan suatu bangsa tidak ditentukan oleh melimpahnya kekayaan alamnya, tetapi oleh kegigihan bangsa itu dalam perjuangan hidupnya.
·         Manusia memang unik. Manusia yang berhasil karena tempaan kesulitan hidupnya. Tempaan hidup dapat berupa pengalaman, bahkan berupa cobaan hidup yang menderanya. Mereka yang tahan terhadap tempaan hidup ini akhirnya akan membentuk diri manusia yang sesungguhnya. 
·         Ada beberapa contoh bahwa kehidupan sebagai proses pendidikan. Bacalah biografi beberapa orang penting. Misalnya ”who’s who”, biografi para presiden, biografi para tokoh, biografi pada penemu, dan sebagainya. Tuliskan kembali apa yang telah Anda baca.
·         Silahkan membuka lampiran 1: power point tentang refleksi dan tindakan.

Pertemuan IV: Pendidikan dan Kebudayaan

Pendidikan merupakan proses transformasi budaya. Pendidikan merupakan proses pewarisan budaya, dan sekaligus pengembangan budaya. Education enables people and societies to be what they can be. Pendidikan membuat manusia dan masyarakat menjadi apa yang mereka inginkan. Demikian Bill Richardson berpesan kepada kita.
·         Untuk mewariskan budaya tersebut, proses pendidikan dilakukan melalui tiga upaya yang saling kait mengait, yaitu: (1) pembiasaan (habit formation), (2) proses pengajaran dan pembelajaran (teaching and learning process), dan (3) keteladanan (role model). Secara lebih lengkap, bacalah tulisan Fuad Hassan, mantan Mendikbud, dalam buku referensi Pendidikan Manusia Indonesia (Widiastono, 2004: 52).
·         Immanuel Kant menyebutkan bahwa manusia merupakan animal educancum dan animal educandus, mahluk yang dapat dididik dan dapat mendidik. Oleh karena itu, maka sama sekali tidak benar jika ada pernyataan yang menyatakan bahwa “anak itu tidak dapat dididik”. Tidak! Proses dan metode yang digunakanlah yang kemungkan tidak tepat digunakan. Justru anak manusia akan menjadi manusia jika melalui proses pendidikan, melalui ketiga upaya tersebut.
·         Manusia adalah pengemban budaya (culture bearer), dan dia akan mewariskan kebudayaannya tersebut kepada keturunannya. Proses pendidikan tidak lain merupakan proses transformasi budaya, yakni proses untuk mewariskan kebudayaan kepada generasi muda.
·         Pengertian pendidikan jauh lebih luas dari pengertian pengajaran. Proses pendidikan bukan hanya sebagai pengalihan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik (transfer of knowledge and skills) tetapi juga pengalihan nilai-nilai sosial dan budaya (transmission of social and culture values and norms). Untuk memperdalam pemahaman Anda tentang hal ini, cobalah buat tabel yang membedakan antara keduanya. Baca buku referensi, dan cari materi yang terkait dengan perbedaan pendidikan dan pengajaran.

Pertemuan V: UTS

Dalam pertemuan V ini, mahasiswa akan menjawab menjawab soal-soal berbentuk Benar – Salah sebagai berikut:

·         Manusia adalah mahluk pembelajar (B/S)
·         Manusia dapat dididik dan mendidik (B/S)
·         Manusia lebih rendah derajatnya dibandingkan dengan setan, karena setan dibuat dari api, sedang manusia dibuat dari tanah (B/S)
·         Pendidikan sama dengan pengajaran (B/S)
·         Pengertian pengajaran jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian pendidikan (B/S)
·         Pengajaran merupakan proses transfer of knowledge and skills (B/S)
·         Pendidikan merupakan proses transmission of social and cultural values and norms (B/S)
·         Education is a preparation for life; education is not a life itself. Demikian John Dewey berpesan kepada kita (B/S)
·         Pendidikan antara lain dapat diupayakan melalui habit formation (B/S)
·         Pendidikan dapat diupayakan melalui teaching and learning process (B/S)
·         Pendidikan dapat diupayakan melalui role model (B/S)
·         Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, mulai dari buaian sampai ke liang lahat (B/S)
·         Pendidikan meliputi pendidikan formal, nonformal, dan informal (B/S)
·         Pendidikan formal merupakan pendidikan yang berlangsung pada lembaga pendidikan sekolah (B/S)
·         Pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang berlangsung dalam keluarga (B/S)
·         Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berlangsung dalam lembaga kursus atau yang berlangsung dalam masyarakat (B/S)
·         Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), kualitas pendidikan terbaik di dunia adalah Negara Jepang (B/S)

Pertemuan VI: Teori Pendidikan: Nativisme

            Tes tertulis dalam bentuk mengisi tabel:

Bacalah kembali materi kuliah tentang teori pendidikan yang telah Anda terima. Masukkanlah pemahaman Anda terhadap materi kuliah tersebut ke dalam tabel berikut ini.

Tabel: Perbedaan Tiga Teori Pendidikan

Aspek pembeda
Nativisme
Emipirisme
Konvergensi
Penemu, atau tokoh penganut teori pendidikan





Inti teorinya







Implikasi terhadap proses pendidikan yang diselenggarakan






Pertemuan VII: Teori Pendidikan: Empirisme

Teori empirisme berlawanan dengan teori nativisme. Jika teori nativisme berpendapat bahwa proses pendidikan amat tergantung kepada bakat dan kemampuan anak, maka teori empirisme berpendapat bahwa lingkungan anak akan sangat berpengaruh terhadap proses pendidikan anak.

·         Tokoh yang mendukung teori empirisme antara lain adalah John Locke dan David Hume. Dalam hal ini, David Hume amat dikenal dengan teori tabula rasa.
·         Teori ini berpendapat bahwa keberhasilan peserta didik akan ditentukan oleh lingkungan yang mempengaruhi sang anak, sejak ia lahir sampai ke liang lahat.
·         Teori ini menyarankan kepada pemerintah dan masyarakat agar menyediakan lingkungan belajar yang kondusif untuk peserta didik.
·         Penyadiaan fasilitas belajar yang lengkap untuk memberikan sebanyak mungkin pengalaman belajar peserta didik.

Pertemuan VIII: Teori Pendidikan: Konvergensi

            Kedua teori tersebut kemudian digabungkan menjadi satu kesatuan, yang kemudian dikenal dengan teori konvergensi.

·         Penggagas teori ini antara lain adalah William Stern.
·         Teori ini berpendapat bahwa selain manusia itu memang telah dibekali potensi dasar berupa bakat dan kemampuan, tetapi bakat dan kemampuan itu akan dipengaruhi oleh ruang (space) dan waktu (time). Dalam hal ini, William Stern percaya bahwa sejak lahir manusia telah memiliki potensi. Jika potensi ini diibaratkan dengan bibit unggul, maka bibit unggul itu akan akan tumbuh secara optimal jika bibir itu mendapatkan tempat persemaian yang subur, dan memperoleh rawatan secara intensif.
·         Teori “dasar” dan “ajar” menurut Ki Hajar Dewantara pada hakikatnya sama dengan teori konvergensi. Makna dasar tidak lain adalah bakat dan kemampuan. Sementara ajar pada hakikatnya adalah proses mempengaruhi peserta didik, baik dari lingkungan maupun proses pembelajaran dan pengajaran di lembaga pendidikan, baik pendidikan formal, nonformal, maupun informal. Proses pendidikan menurut teori ini

Pertemuan IX: Lingkungan Pendidikan

Lingkungan pendidikan dikenal juga sebagai miliu pendidikan. Dalam teori empirisme, miliu pendidikan dipercaya mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan proses pendidikan. Sementara teori nativisme menafikan pengaruh lingkungan pendidikan, karena bakat dan pembawaan peserta didik dinilai mempunyai pengaruh lebih dominan terhadap proses pendidikan. Bagaimana pun juga teori konvergensi sangat mengakui pengaruh antara keduanya, yakni bakat dan pembawaan serta pengaruh lingkungan pendidikan.

·         Lingkungan pendidikan antara lain berupa: (1) keadaan alam, misalnya pinggir pantai, daerah pedalaman, pegunungan; (2) kondisi sosial ekonomi masyarakat, misanya keadaan sosial ekonomi yang rendah, mata pencaharian penduduk dalam bidang pertanian, perkebunan, industri, perdagangan, jasa, dan sebagainya.
·         Lingkungan pendidikan pada hakikatnya dapat menjadi sumber pembelajaran. Teori pembelajaran konstruktivisme mengajarkan kepada kita bahwa peserta didik harus dapat membangun pemahaman sendiri tentang konsep yang diambil dari sumber-sumber pembelajaran yang berasal dari lingkungan sekitar siswa.
·         Proses pendidikan seharusnya dapat menjadi agen pengembangan dan pemberdayaan masyarakat, misalnya dalam pengembangan sosial ekonomi masyarakat agar warga masyarakatnya lebih hemat, gemar menabung, memiliki jiwa demokratis, dan menghormati hak azasi manusia, cinta damai dan menjunjung nilai-nilai kebersamaan, menanamkan semangat kerja keras, semangat antikorupsi, dan masih banyak lagi yang lainnya. 

Pertemuan X: Nilai-nilai Sosial Budaya

Di dunia ini terdapat negara yang maju, di samping negara yang miskin. Pertanyaan mendasar yang muncul kemudian adalah faktor apa yang menyebabkan negara itu telah berkembang menjadi negara yang maju, sementara yang lain tidak? Apakah karena faktor (1) umur negara itu, (2) sumber daya alamnya, atau (3) faktor rasnya.

Ternyata, masyarakat negara yang maju memiliki nilai-nilai sosial budaya yang dijunjung tinggi dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.  Nilai-nilai sosial budaya masyarakat itu adalah sebagai berikut.
·        Etika, sebagai prinsip dasar dalam kehidupan sehari-hari
·        Kejujuran dan integritas
·        Bertanggung jawab
·        Hormat pada aturan & hukum masyarakat
·        Hormat pada hak orang/warga lain
·        Cinta pada pekerjaan
·        Berusaha keras untuk menabung & investasi
·        Mau bekerja keras
·        Tepat waktu

Dalam modul ini dilampirkan paparan tentang nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang pada umumnya telah diamalkan oleh sebagian besar masyarakat.

Pertemuan XI: Kebudayaan dan Teknologi
Menurut Koentjaraningrat, teknologi merupakan salah satu faset dari 7 (tujuh) faset kebudayaan. Dalam pertemuan ini akan dibicarakan tentang pengertian, wujud, dan faset kebudayaan.
·         Budaya atau kebudayaan berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) yang diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan atau dihasilkan dari budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Bahasa Latin colere, yang artinya mengolah atau mengerjakan. Dalam hal ini kebudayaan diartikan sebagai usaha mengolah tanah atau bertani. Culture sering diterjemahkan dengan "kultur" dalam bahasa Indonesia (www.id.wikipedia.org). Misalnya monokultur artinya pertanian dengan satu macam jenis tanaman. Sebaliknya, polikultur artinya pertanian dengan beberapa macam tanaman, 
·                     Para ahli antropologi telah melahirkan beberapa definisi kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
E. B. Tylor (1871) mendefinisikan kebudayaan sebagai “that complex whole which includes knowledge, belief, art, morals, law, custom, and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society” atau kebudayaan merupakan satu keseluruhan yang kompleks, termasuk di dalamnya pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, kebiasaan, dan banyak kemampuan lain dan kebiasaan yang dimiliki manusia sebagai warga masyarakat.
E Adamson Hoebel, dalam bukunya An Anthropology: The Study of Man, menyatakan bahwa:
“The integrated system of learned behavior pattern which are characteristic of the members of a society and which are not the result of biological inheritance ….culture is not noninstinctive … [culture] is wholly the result of social invention and is transmitted and maintatined solely through community communication and learning”.


Kebudayaan sangat erat kaitanyya dengan masyarakat (society). Kebudayaan adalah produk dari masyarakat. Masyarakat telah melahirkan kebudayaannya sendiri, yang unik, yang berbeda dari kebudayaan yang telah dihasilkan kelompok masyarakat lain. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun yang telah dilahirkan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sedang Andreas Eppink menjelaskan bahwa kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian, yang meliputi tata nilai, norma, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, yang merupakan keseluruhan kristaliasasi intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas utama suatu masyarakat
Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa masyarakat. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan yaitu sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian, setiap masyarakat akan melahirkan satu ciri kebudayaan yang unik, yang berbeda dengan kebudayaan yang lahir dari masyarakat di daerh yang lain. Keunikan tersebut menjadi karakteristik kebudayaan tertentu, dan menjadi esensi pembeda dengan kebudayaan lannya
·         Ada beberapa pendapat ahli yang mengemukakan mengenai komponen atau unsur kebudayaan, antara lain sebagai berikut:
Melville J. Herskovits menyebutkan kebudayaan memiliki 4 unsur pokok, yaitu:  (1) alat-alat teknologi, (2) sistem ekonomi, (3) keluarga, dan (4) kekuasaan politik.
Bronislaw Malinowski mengatakan ada 4 unsur pokok yang meliputi: (1) sistem norma yang memungkinkan kerja sama antara para anggota masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan alam sekelilingnya, (2) organisasi ekonomi, (3) alat-alat dan lembaga-lembaga atau petugas-petugas untuk pendidikan (keluarga adalah lembaga pendidikan utama), dan (4) organisasi kekuatan (politik).
Sementara Koentjoroningrat menyebutkan adanya 7 (tujuh) unsur kebudayaan, atau yang disebut sebagai faset-faset kebudayaan atau “mata bajak” kebudayaan, yakni: (1) sistem kepercayaan, (2) sistem kekerabatan dan organisasi sosial, (3) sistem mata pencarian hidup, (4) bahasa, (5) sistem ilmu pengetahuan, (4) kesenian, dan (7) peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)
Pertemuan XII: UAS dan Tugas Mandiri

Tugas Mandiri:

·         Berikan komentar singkat terhadap beberapa quotations berikut:
1.        Education is seen as a way to empower people, improve their quality of life and increase their capacity to participate in the decision-making processes leading to social, cultural and economic policies (UNESCO)
2.        Education is too important to be left only to government (US Secretary of Education)
3.        Education should allow children to reach their fullest potential in terms of cognitive, emotional and creative capacities (EFA Global Monitoring Report 2005, hal 30)
·         Cari dari internet atau dari buku yang Anda baca, miminal lima quotations tentang pendidikan dan kehidupan manusia dan kemudian tulis komentar Anda minimal dalam satu halaman kertas berukuran A4.
·         Tulis sebuah artikel pendidikan bertajuk bebas berupa karangan sendiri, dengan tema yang sesuai dengan materi mata kuliah ini.
·         Carilah artikel tentang pendidikan dari www.google.com, minimal tiga artikel, berilah komentar masing-masing setengah halaman ukuran A4.
·         Lakukan wawancara kecil dengan seorang guru. Tanyakan kesan dan pesan guru kepada Anda. Tulislah minimal dalam 1 (satu) halaman A4.
·         Buatlah kliping tentang artikel dari surat kabar, minimal 2 (dua) artikel, dan komentari dalam satu halaman.

Pilihlah salah satu dari beberapa alternatif tugas tersebut. Nilai tugas mandiri ini mempunyai bobot 1, dan akan digabung nilai-nilai dari tes formatif (bobot 2) dan nilai UAS (bobot 3) untuk menentukan nilai akhir semester Anda. Lakukan tugas tersebut dengan penuh tanggung jawab. 

4.3              Tes Formatif Untuk Masing-masing Pertemuan


Tes Formatif Pertemuan II (pertemuan pertama hanya penjelasan singkat tentang materi mata kuliah).

Tes formatif dalam bentuk esai.

1.           Manusia sebagai mahluk yang tertinggi derajatnya. Jelaskan dengan beberapa contoh yang membuktikan pernyataan tersebut.
2.           Jelaskan perbedaan manusia dengan binatang!
3.           Dapatkah binatang itu dididik? Jelaskan pendapat Anda.
4.           Apa yang dapat dipetik dari cerita Kama dan Kamala.
5.           Apa yang dimaksud manusia disebut sebagai mahluk pembelajar!

Tes Formatif Pertemuan III

Tes tertulis dalam bentuk esai.

1.       Education is not preparation for life; education is life itself. Pendidikan bukanlah persiapan untuk kehidupan; pendidikan adalah kehidupan itu sendiri. Jelaskan pendapat John Dewey tersebut sehingga menjadi lebih jelas!.
2.       Faktor apakah sebenarnya yang menyebabkan suatu negara menjadi negara yang maju? Jelaskan dengan contoh sebagai argumentasi.
3.       Sebutkan minimal lima nilai-nilai luhus sosial budaya yang harus dimiliki masyarakat agar negara kita termasuk negara yang maju. Jelaskan nilai-nilai sosial budaya tersebut!
4.       Manusia sebagai mahluk yang unik. Jelaskan!
5.       Cobalah ceritakan secara singkat biografi seorang tokoh yang Anda pandang dapat menjadi sumber inspirasi dalam kehidupan Anda.

Tes Formatif Pertemuan IV

Tes tertulis dalam bentuk esai.

1.       Education enables people and societies to be what they can be. Pendidikan membuat manusia dan masyarakat menjadi apa yang mereka inginkan. Jelaskan pendapat Bill Richardson dalam kalimat Anda sendiri!
2.       Sebutkan tiga upaya dalam proses pendidikan! Jelaskan.
3.       Manusia merupakan animal educancum. Apa maksud pernyataan tersebut? Apakah bedanya dengan manusia merupakan animal educandus. Jelaskan perbedaan tersebut!
4.       Manusia adalah pengemban budaya (culture bearer) dan sekaligus sebagai pewaris kebudayaan. Jelaskan, dan beri contoh!
5.       Bedakan pengertian pendidikan dengan pengajaran secara singkat, dan beri contoh.

Tes Formatif Pertemuan VI (Pertemuan V: UTS)

Isilah tabel berikut untuk membedakan secara sekilas tentang tiga teori pendidikan.

Aspek pembeda
Nativisme
Emipirisme
Konvergensi
Penemu, atau tokoh penganut teori pendidikan





Inti teorinya







Implikasi terhadap proses pendidikan yang diselenggarakan





Tes Formatif Pertemuan VII

Tes tertulis dalam bentuk esai.

1.       Dari tiga teori pendidikan, teori yang manakah yang Anda paling sesuai dengan kenyataan hidup? Jelaskan!
2.       Lifelong education. Apakah maksudnya? Jelaskan!
3.       Penyediaan fasilitas belajar yang lengkap untuk memberikan sebanyak mungkin pengalaman belajar peserta didik. Berlandaskan teori yang manakah kebijakan pendidikan tersebut?
4.       Keluarga adalah sebagai ”madrasatul ula”. Apakah maksudnya? Benarkah demikian? Jelaskan alasan Anda.
5.       Education for all (EFA). Apakah maksudnya? Jelaskan

Tes Formatif Pertemuan VIII

Tes tertulis dalam bentuk esai

1.           Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa pendidikan itu merupakan perpaduan antara ”dasar” dan ”ajar”. Jelaskan dengan kalimat Anda sendiri!
2.           Peran utama pendidikan adalah menemukan potensi dasar peserta didik untuk kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan. Jelaskan!
3.           Bacalah lampiran 1. Berilah tanggapan terhadap artikel tersebut sesuai dengan pendapat Anda!
4.           Reading habit dalam masyarakat kita masih rendah. Benarkah itu. Apa yang menjadi faktor penyebabnya?
5.           Keluarga adalah pendidikan pertama dan utama. Jelaskan pendapat tersebut!

Tes Formatif Pertemuan IX

Tes tertulis dalam bentuk esai.

1.           Miliu atau lingkungan pendidikan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan. Teori pendidikan yang manakah yang berpendapat demikian?
2.           Sebutkan dua macam lingkungan yang berpengaruh kepada pendidikan. Jelaskan dan sebutkan contohnya.
3.           Ada satu keluarga yang mengalami masalah broken home. Apakah faktor tersebut dapat berpengaruh kepada pendidikan anak? Jelaskan dan berikan contoh konkrit yang Anda temukan dalam kehidupan sehari-hari.
4.           Lingkungan pendidikan pada hakikatnya dapat menjadi sumber pembelajaran. Jelaskan dan berikan contohnya.
5.           Proses pendidikan seharusnya dapat menjadi agen pengembangan dan pemberdayaan masyarakat. Jelaskan dan berikan contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

Tes Formatif Pertemuan X

Tes tertulis dalam bentuk esai.

1.           Faktor kunci apakah yang paling berpengaruh terhadap maju mundurnya suatu negara? Jelaskan!
2.           Sebutkan 9 (sembilan) nilai-nilai dasar sosial budaya yang dinilai sebagai kunci kemajuan suatu negara! Jelaskan masing-masing secara singkat.
3.           Negara kita termasuk dalam kategori negara terkorup di dunia. Bagaimana pendapat Anda. Apakah pendidikan mempunyai andil sebagai salah satu faktor penyebabnya? Kalau ya, jelaskan.
4.           Sebutkan dampak positif dan negatif penggunaan teknologi di dalam masyarakat!
5.           Ekonomi dan teknologi dinilai telah mempunyai dampak negatif terhadap pendidikan dalam keluarga. Benarkah? Kalau benar berikan contohnya.

Tes Formatif Pertemuan XI
Tes tertulis dalam bentuk esai.
1.           Jelaskan pengertian kebudayaan secara etimologis (asal usul kata)!
2.           Jelaskan salah satu definisi kebudayaan yang Anda ketahui!
3.           Sebutkan 7 (tujuh) faset kebudayaan menurut Koentjaraningrat dan jelaskan secara singkat masing-masing faset tersebut.
4.           Teknologi merupakan faset kebudayaan yang paling mudah mengalami perubahan dalam masyarakat. Jelaskan dan berikan contohnya.
5.           Otak manusia terkait erat dengan kebudayaan! Jelaskan hubungan antara keduanya!
Tes UAS (Pertemuan XII)
Tes tertulis dalam bentuk Benas Salah
1.           Seperti manusia, binatang dapat dididik (B/S).
2.           Biografi seorang tokoh dapat menjadi pembelajaran bagi kehidupan kita (B/S).
3.           Cerita Kama dan Kamala menunjukkan bahwa untuk menjadi manusia seutuhnya manusia harus dididik oleh manusia dan dengan cara manusia (B/S).
4.           Dari teori nativisme dan teori konvergensi lahirlah teori empirisme (B/S).
5.           Education enables people and societies to be what they can be. Pendidikan membuat manusia dan masyarakat menjadi apa yang mereka inginkan. Demikian pendapat Bill Richardson (B/S).
6.           Education for all (EFA) artinya pendidikan untuk semua anak usia sekolah (B/S).
7.      Education is a preparation for life; education is not a life itself. Demikian John Dewey berpesan kepada kita (B/S)
8.           Faset kebudayaan yang paling mudah diubah adalah teknologi (B/S)
9.           Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia (B/S).
10.       Keluarga adalah sebagai ”madrasatul ula” (B/S).
11.       Keluarga broken home dapat menjadi miliu pendidikan yang negatif terhadap pendidikan anak. Demikian implikasi dari teori empirisme (B/S).
12.       Kerja keras dan menghargai waktu merupakan beberapa nilai sosial budaya masyarakat yang maju (B/S).
13.       Korupsi menjadi musuh besar pembangunan suatu negara (B/S).
14.       Lingkungan pendidikan pada hakikatnya dapat menjadi sumber pembelajaran (B/S)
15.       Manusia adalah mahluk pembelajar (B/S)
16.       Manusia adalah pengemban budaya (culture bearer) dan sekaligus sebagai pewaris kebudayaan (B/S)
17.       Manusia dapat dididik dan dilatih. Binatang dapat dilatih saja (B/S).
18.       Manusia dapat dididik dan mendidik (B/S)
19.       Manusia lebih rendah derajatnya dibandingkan dengan setan, karena setan dibuat dari api, sedang manusia dibuat dari tanah (B/S)
20.       Manusia merupakan animal educancum dan animal educandus (B/S).
21.       Manusia sebagai mahluk pembelajar (B/S)
22.       Manusia sebagai mahluk yang tertinggi derajatnya (B/S).
23.       Manusia sebagai mahluk yang unik. Meski kembar sekalipun keduanya pasti akan berbeda (B/S)
24.       Menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), kualitas pendidikan terbaik di dunia adalah Negara Jepang (B/S)
25.       Miliu atau lingkungan pendidikan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan. Itulah inti teori nativisme (B/S).
26.       Nilai sosial budaya masyarakat di negara yang maju pada umumnya tidak tepat waktu (B/S)
27.       Nilai-nilai sosial budaya dan pendidikan menjadi faktor kunci apakah yang paling berpengaruh terhadap maju mundurnya suatu negara (B/S).
28.       Pendidikan antara lain dapat diupayakan melalui habit formation (B/S)
29.       Pendidikan berlangsung pada usia sekolah (B/S).
30.       Pendidikan berlangsung sepanjang hayat, mulai dari buaian sampai ke liang lahat (B/S)
31.       Pendidikan dapat diupayakan melalui role model (B/S)
32.       Pendidikan dapat diupayakan melalui teaching and learning process (B/S)
33.       Pendidikan formal merupakan pendidikan yang berlangsung pada lembaga pendidikan sekolah (B/S)
34.       Pendidikan informal merupakan pendidikan yang berlangsung dalam lembaga kursus atau yang berlangsung dalam masyarakat (B/S)
35.       Pendidikan meliputi pendidikan formal, nonformal, dan informal (B/S)
36.       Pendidikan merupakan proses transmission of social and cultural values and norms (B/S)
37.       Pendidikan merupakan transmisi budaya dalam masyarakat (B/S).
38.       Pendidikan nonformal merupakan pendidikan yang berlangsung dalam keluarga (B/S)
39.       Pendidikan sama dengan pengajaran (B/S)
40.       Pengajaran merupakan proses transfer of knowledge and skills (B/S)
41.       Pengertian pengajaran jauh lebih luas dari pengertian pendidikan (B/S).
42.       Pengertian pengajaran jauh lebih luas dibandingkan dengan pengertian pendidikan (B/S).
43.       Penyediaan fasilitas belajar yang lengkap untuk memberikan sebanyak mungkin pengalaman belajar peserta didik merupakan kebijakan pendidikan yang dilandasi oleh teori nativisme (B/S).
44.       Peran utama pendidikan adalah menemukan potensi dasar peserta didik untuk kemudian dikembangkan melalui proses pendidikan (B/S).
45.       Potensi otak manusia terkait erat dengan kelahiran kebudayaan dari suatu masyarakat (B/S).
46.       Proses pendidikan dilaksanakan melalui upaya habit formation, teaching and learning process, dan role model (B/S).
47.       Proses pendidikan seharusnya dapat menjadi agen pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (B/S).
48.       Reading habit sebagian besar masyarakat Indonesia masih rendah dibandingkan dengan masyarakat Jepang (B/S).
49.       Sistem kepercayaan masyarakat merupakan faset kebudayaan yang paling sulit diubah (B/S).
50.       Teori ”dasar” dan ”ajar” dari bapak pendidikan nasional Ki Hajar Dewantara sebenarnya sama dengan teori nativisme (B/S).

4.4              Umpan Balik


1.           Tugas mandiri dan tes yang akan dinilai adalah: (A) tugas mandiri, (B) tes formatif, (C) UTS (ujian tengah semester), dan (D) UAS (ujian akhir semester).
2.           Bobot A = 1, B = 2, C = 3, dan D = 4
3.           Nilai Akhir Semester adalah (AX1) + (BX2) + (CX3) + (DX4) : 4.
4.           Dengan skala 4, nilai tersebut dapat dipadankan sebagai berikut:
Baik Sekali          = 80 – 100
Baik                     = 70 – 79
Sedang                = 60 – 69
Kurang                = < 60

5                   Referensi


Abdul Latif. 2007. Pendidikan Berbasis Nilai Kemasyarakatan. Bandung: Refika Aditama.
Nurani Soyomukti. Pendidikan Berperspektif Globalisasi. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Suparlan. 2004. Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, dari Konsepsi Ke Implentasi. Yogyakarta: Hikayat Publishing
Suparlan. 2005. Menjadi Guru Efektif. Yogyakarta: Hikayat Publishing.
Widiastono, Tonny D. Pendidikan Manusia Indonesia. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

6                   Lampiran

6.1.            Lampiran 1: Artikel Pilihan


PENDIDIKAN TERBAIK DI DUNIA
Oleh : Andri Aji Saputro
Sumber: cefb@yahoogroup.com


Tahukah Anda negara mana yang kualitas pendidikannya menduduki peringkat pertama di dunia? Kalau Anda tidak tahu tidak mengapa, karena memang banyak orang yang tidak tahu bahwa peringkat pertama kualitas pendidikan adalah Finlandia.

Kualitas pendidikan di negara dengan ibukota Helsinki, dimana perjanjian damai dengan GAM dirundingkan, ini memang begitu luar biasa sehingga membuat iri semua guru di seluruh dunia.

Peringkat pertama dunia ini diperoleh Finlandia berdasarkan hasil survey internasional yang komprehensif pada tahun 2003 oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Tes tersebut dikenal dengan nama PISA mengukur kemampuan siswa di bidang Sains, Membaca, dan juga Matematika. Hebatnya, Finlandia bukan hanya unggul secara akademis tapi juga menunjukkan unggul dalam pendidikan anak-anak lemah mental. Ringkasnya, Finlandia berhasil membuat semua siswanya cerdas.

Lantas apa kuncinya sehingga Finlandia menjadi top momor 1 dunia? Dalam masalah
anggaran pendidikan Finlandia memang sedikit lebih tinggi dibandingkan rata-rata negara di Eropa tapi masih kalah dengan beberapa negara lainnya.

Finlandia tidaklah mengenjot siswanya dengan menambah jam-jam belajar, memberi beban PR tambahan, menerapkan disiplin tentara, atau memborbardir siswa dengan berbagai tes. Sebaliknya, siswa di Finlandia mulai sekolah pada usia yang agak lambat dibandingkan dengan negara-negara lain, yaitu pada usia 7 tahun, dan jam sekolah mereka justru lebih sedikit, yaitu hanya 30 jam perminggu. Bandingkan dengan Korea, ranking kedua setelah Finnlandia, yang siswanya menghabiskan 50 jam perminggu.

Lalu apa dong kuncinya? Ternyata kuncinya memang terletak pada kualitas gurunya. Guru-guru Finlandia boleh dikata adalah guru-guru dengan kualitas terbaik dengan pelatihan terbaik pula. Profesi guru sendiri adalah profesi yang sangat dihargai, meski gaji mereka tidaklah terlalu fantastis. Lulusan sekolah menengah terbaik biasanya justru mendaftar untuk dapat masuk di sekolah-sekolah pendidikan dan hanya 1 dari 7 pelamar yang bisa diterima, lebih ketat persaingainnya ketimbang masuk ke fakultas bergengsi
lainnya seperti fakultas hukum dan kedokteran!

Bandingkan dengan Indonesia yang guru-gurunya dipasok oleh siswa dengan kualitas seadanya dan dididik oleh perguruan tinggi dengan kualitas seadanya pula. Dengan kualitas mahasiswa yang baik dan pendidikan dan pelatihan guru yang berkualitas tinggi tak salah jika kemudian mereka dapat menjadi guru-guru dengan kualitas yang tinggi pula.

Dengan kompetensi tersebut mereka bebas untuk menggunakan metode kelas apapun yang mereka suka, dengan kurikulum yang mereka rancang sendiri, dan buku teks yang mereka pilih sendiri. Jika negara-negara lain percaya bahwa ujian dan evaluasi bagi siswa merupakan bagian yang sangat penting bagi kualitas pendidikan, mereka justru percaya bahwa ujian dan testing itulah yang menghancurkan tujuan belajar siswa. Terlalu banyak
testing membuat kita cenderung mengajar siswa untuk lolos ujian, ungkap seorang guru di
Finlandia. Padahal banyak aspek dalam pendidikan yang tidak bisa diukur dengan ujian. Pada usia 18 th siswa mengambil ujian untuk mengetahui kualifikasi mereka di perguruan tinggi dan dua pertiga lulusan melanjutkan ke perguruan tinggi.

Siswa diajar untuk mengevaluasi dirinya sendiri, bahkan sejak Pra-TK!  Ini membantu siswa belajar bertanggungjawab atas pekerjaan mereka sendiri, kata Sundstrom, kepala sekolah di SD Poikkilaakso, Finlandia. Dan kalau mereka bertanggungjawab mereka akan bekeja lebih bebas. Guru tidak harus selalu mengontrol mereka.

Siswa didorong untuk bekerja secara independen dengan berusaha mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa belajar lebih banyak jika mereka mencari sendiri informasi yang mereka butuhkan. Kita tidak belajar apa-apa kalau kita tinggal menuliskan apa yang dikatakan oleh guru. Di sini guru tidak mengajar dengan metode ceramah, Kata Tuomas Siltala, salah seorang siswa sekolah menengah. Suasana sekolah sangat santai dan fleksibel. Terlalu banyak komando hanya akan menghasilkan rasa tertekan dan belajar menjadi tidak menyenangkan, sambungnya.

Siswa yang lambat mendapat dukungan yang intensif. Hal ini juga yang membuat Finlandia sukses. Berdasarkan penemuan PISA, sekolah-sekolah di Finlandia sangat kecil perbedaan antara siswa yang berprestasi baik dan yang buruk dan merupakan yang terbaik menurut OECD.

Remedial tidaklah dianggap sebagai tanda kegagalan tapi sebagai kesempatan untuk memperbaiki. Seorang guru yang bertugas menangani masalah belajar dan perilaku siswa membuat program individual bagi setiap siswa dengan penekanan tujuan-tujuan yang harus dicapai, umpamanya: pertama, masuk kelas; kemudian datang tepat waktu; berikutnya, bawa buku, dan sebagainya. Kalau mendapat PR siswa bahkan tidak perlu untuk menjawab dengan benar, yang penting mereka berusaha.

Para guru sangat menghindari kritik terhadap pekerjaan siswa mereka. Menurut mereka, jika kita mengatakan "Kamu salah" pada siswa, maka hal tersebut akan membuat siswa malu.
Dan jika mereka malu maka ini akan menghambat mereka dalam belajar. Setiap siswa diperbolehkan melakukan kesalahan. Mereka hanya diminta membandingkan hasil mereka dengan nilai sebelumnya, dan tidak dengan siswa lainnya. Jadi tidak ada sistem ranking-rankingan. Setiap siswa diharapkan agar bangga terhadap dirinya masing-masing.

Ranking-rankingan hanya membuat guru memfokuskan diri pada segelintir siswa tertentu yang dianggap terbaik di kelasnya. Kehebatan sistem pendidikan di Finlandia adalah gabungan antara kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi dan komitmen pada keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi. Kalau saya gagal dalam mengajar seorang siswa, kata seorang guru, maka itu berarti ada yang tidak beres dengan pengajaran saya! Benar-benar ucapan guru yang sangat bertanggungjawab.