- Teknologi adalah ; 1) Ilmu yang menyelidiki cara- cara kerja di dalam tehnik 2) Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik dan industri- industri (Harahap, Poerbahawadja, 1982 : 1357).
- Teknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan industri bangunan, mesin- mesin dan sebagainya ( Salim, 1985 : 2015).
- Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah ; 1) Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan 2) Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
- Menurut Rogers (dalam Seels, Richey, 1994 : 12) Teknologi adalah suatu rancangan langkah instrumental untuk memperkecil keraguan mengenai hubungan sebab akibat dalam mencapai hasil yang diharapkan.
- Teknologi adalah ilmu pengetahuan mengenai pembangunan dan industri (Saliman, Sudarsono, 1993 : 216).
- Dari Wikipedia, Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.
- Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46) Teknologi adalah sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud yang jelas- jelas berbeda dengan manusia.
- Menurut Iskandar Alisyahbana seperti dikutip Yusufhadi Miarso (2007 : 131), teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau mebuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia.
- Menurut Ellul dalam Miarso (2007 : 131), Teknologi adalah keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia.
- Menurut Miarso (2007 : 62) teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Deway, John, 2004. Experience and Education filsafat pendidikan john dewey, Bandung: Mizan.
Harahap, Poerbahawatja, 1982. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: PT Gunung Agung.
Hasbullah, 2001. Dasar- dasar ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Miarso Yusufhadi, 1986. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.
Miarso, 2007. Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas.
Naisbitt, 2002. High tech high touch. Bandung: Mizan
Nasution.1987. Teknologi Pendidikan. Bandung: Jemmars.
Mudyahardjo, 2002. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Salim, 1985. Then Contemporary English- Indonesia dictionary. Jakarta: Modern English Pers.
Saliman, Sudharsono. 1993. Kamus Pendidikan Pengajaran dan Umum. Jakarta: Rineka Cipta.
Satori Djam’an, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : UT.
Seels, Richey. 1994. Teknologi Pendidikan definisi dan kawasannya. Jakarta: UNJ
______, 1989. UU RI No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Semarang: Aneka Ilmu.
_______, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
_______, 2003. UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
http://id.wikipedia.org/wiki/TeknologI
Sumaatmadja, 2002. Pendidikan pemanusian manusia manusiawi. Bandung: Alfabeta
Tilaar, 1999. Pendidikan kebudayaan, dan masyarakat madani Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Satori Djam’an, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : UT.
http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi, diupdate 9 September 2009
http://bocah.moratmarit.com/2009/08/definisi-pengertian-teknologi.html, diupdate 9 september 2009
Teknologi adalah satu
ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya
meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994,
222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang
saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita
tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada
dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu
terhadap lainnya.
Definisi mengenai sains
menurut Sardar (1987, 161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar
dari setiap peradaban. Tanpa sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu
peradaban tidak dapat mempertahankan struktur-struktur politik dan
sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar rakyat dan budayanya.
Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains membentuk
lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara produksi
ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas
Sardar (1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu
peradaban, dia merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya.
Sedangkan rekayasa, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal
pengetahuan objektif (tentang ruang, materi, energi) yang diterapkan di
bidang perancangan (termasuk mengenai peralatan teknisnya). Dengan kata
lain, teknologi mencakup teknik dan peralatan untuk menyelenggarakan
rancangan yang didasarkan atas hasil sains.
Seringkali diadakan pemisahan, bahkan pertentangan antara sains dan penelitian ilmiah yang bersifat mendasar (basic science and fundamental) di satu pihak dan di pihak lain sains terapan dan penelitian terapan (applied science and applied research).
Namun, satu sama lain sebenarnya harus dilihat sebagai dua jalur yang
bersifat komplementer yang saling melengkapi, bahkan sebagai bejana
berhubungan; dapat dibedakan, akan tetapi tidak boleh dipisahkan satu
dari yang lainnya (Djoyohadikusumo 1994, 223).
Makna Teknologi,
menurut Capra (2004, 106) seperti makna ‘sains’, telah mengalami
perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal dari literatur Yunani,
yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne, bermakna wacana
seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris di
abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni
terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada
pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk
mencakup tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan
teknik non-material. Yang berarti suatu aplikasi sistematis pada teknik
maupun metode. Sekarang sebagian besar definisi teknologi, lanjut Capra
(2004, 107) menekankan hubungannya dengan sains. Ahli sosiologi Manuel
Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan teknologi
sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan
pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang
memungkinkan pengulangan.
Akan tetapi, dijelaskan
oleh Capra (107) teknologi jauh lebih tua daripada sains. Asal-usulnya
pada pembuatan alat berada jauh di awal spesies manusia, yaitu ketika
bahasa, kesadaran reflektif dan kemampuan membuat alat berevolusi
bersamaan. Sesuai dengannya, spesies manusia pertama diberi nama Homo habilis (manusia terampil) untuk menunjukkan kemampuannya membuat alat-alat canggih.
Dari perspektif
sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan
salah satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup
dengan makanan semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi
sebagian sisi non material kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee
(2004, 34) merupakan syarat yang memungkinkan konstituen-konstituen non
material kehidupan manusia, yaitu perasaan dan pikiran , institusi, ide
dan idealnya. Teknologi adalah sebuah manifestasi langsung dari bukti
kecerdasan manusia.
Dari pandangan semacam
itu, kemudian teknologi berkembang lebih jauh dari yang dipahami sebagai
susunan pengetahuan untuk mencapai tujuan praktis atau sebagai sesuatu
yang dibuat atau diimplementasikan serta metode untuk membuat atau
mengimplementasikannya. Dua pengertian di atas telah digantikan oleh
interpretasi teknologi sebagai pengendali lingkungan seperti kekuasaan
politik di mana kebangkitan teknologi Barat telah menaklukkan dunia dan
sekarang telah digunakan di era dunia baru yang lebih ganas. Untuk
memperjelas statement tersebut, kita coba menelaah teknologi secara
lebih dalam lagi. Melihat substansi teknologi secara lebih komprehensif,
yaitu konsepsi teknologi dari kerangka filsafat.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silakan