Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial
(Masyarakat dan Komunitas)
Dengan dosen pengampu Fatullah S.Pdi, M.M.
Makalah
Disusun oleh :
Junaedi Ibrahim
PENDIDIKAN LINGKUNGAN, SOSIAL, BUDAYA DAN
TEKNOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATHLA’ULANWAR
2014
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT. Shalawat dan Shalam
semoga tetap dilimpahkan kepada jungjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW
beserta keluarga dan segenap pengikutnya sampai akhir zaman.
Alhamdulillah
penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini ditulis untuk
memenuhi tugas mata kuliah pendidikan sosial budaya dan teknologi, dengan
mengambil tema Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial.
Akhir
kata, penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu
hingga terselesaikanlah makalah ini dan tak lupa mengucapkan terima kasih juga
kepada dosen Fatullah S.pdi, M.M. yang telah memberikan sebagian materi,
sehingga makalah in bisa selesai. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi
pembaca khususnya bagi penulis.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA
……………………………………………………………………………………………………………………………
|
||
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………………………………………………………………………
|
||
BAB I.
|
PENDAHULUAN
……………………………………………………………………………………………………………..
|
|
A. Latar Belakang
……………………………………………………………………………………………………………
|
||
B. Rumus Masalah
………………………………………………………………………………………………………….
|
||
C. Tujuan
………………………………………………………………………………………………………………………..
|
||
BAB II.`
|
TINJAUAN PUSTAKA
………………………………………………………………………………………………………
|
|
A. Pengertian Erosi
………………………………………………………………………………………………………..
|
||
B.Pengertian Pencemaran
Tanah ……………………………………………………………………….............
|
||
C. Pengertian Pencemaran Udara
……………………………………………………………………………........
|
||
D. Pengertian Pencemaran Air
………………………………………………………………………………………..
|
||
E. Pengertian Pencemaran
Suara……………………………………………………………………………………
|
||
BAB III.
|
BAHASAN
……………………………………………………………………………………………………………………….
|
|
A. Manusia Dalam Keseimbangan
Ekosistem………………………………………………………………….
|
||
B. Pengaruh Manusia Pada Alam
Lingkungan Hidup ……………………………………………………….
|
||
D. Permasalahan-Permasalahan
Yang Timbul ……………………………………………………………
|
||
C. Sumber Alam
……………………………………………………………………………………………………….
|
||
E. Kesehatan Lingkungan
……………………………………………………………………………………………
|
||
BAB IV.
|
PENUTUP
……………………………………………………………………………………………………………………
|
|
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………………………………………
|
||
B. Daftar Pustaka
……………………………………………………………………………………………………………
|
||
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia sedikit demi sedikit mulai menyesuaikan diri pada
alam lingkungan hidupnya maupun komunitas biologis ditempat mereka
hidup.Perubahan alam dan lingkungan hidup manusia tampak jelas dikota-kota,
dibanding dengan pelosok dimana penduduknya masih dan primitf.
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang
dinamakan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan.Keseimbangan itu diatur oleh berbagai
faktor yang sangat rumit.Dalam mekanisme keseimbangan ini, termasuk mekanisme
yang mengatur penyimpangan bahan-bahan, pelepasan hara makanan, yang mengatur
organisme dan produksi serta dekomposisi bahan-bahan organik.
Sumber alam dapat digolongkan kedalam dua bagian, yaitu:
pertama adalah sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable resources) atau
sumber-sumber alam biotik yang tergolong ke dalam sumber alam ini adalah semua
makhluk hidup, hutan, hewan, dan tumbuhan. Yang ke dua adalah sumber alam yang
tidak diperbaharui (nonrenewable resources) atau disebut pula sebagai golongan
sumber alam aboitik.Yang tergolong ke dalam sumber abiotik adalah tanah, air,
mineral, dan bahan tambang lainnya.
Hutan Indonesia berfungsi sebagai paru-paru
dunia, karena hutan dapat menyerap karbon dioksida. Fungsi hutan yang
lain sebagai pengatur tata air, iklim, pencegah erosi, penyubur tanah, tempat
hidup binatang-binatang dan sebagai tempat penyimpanan kekayaan alam yang
berupa hasil-hasil hutan.
Menurut Prof. Dr. Juli Soemairat Slamet, MPH, Ekologi
manusia adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara setiap segi kehidupan
manusia (fisik, mental, social) dengan lingkungan hidupnya (biofisis,
psikososial) secara keseluruhan dan bersifat sintetis. Pengetahuan ekologi
manusia ini merupakan dasar essensial untuk mengembangkan teknik-teknik baru
dalam pengelolaan lingkungan.
Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas
lingkungan terutama dibagian suasana.umber pencemaran suara adalah kebisingan,
yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran manusia.
Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui 50 desibel.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api
liar" yang berasal dari sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan
seperti-napalm yang digunakan di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritim.
Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah
kebakaran yang terjadi di alam liar, tetapi juga dapat memusnahkan
rumah-rumah dan lahan pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk
petir, kecerobohan manusia, dan pembakaran. Musim kemarau dan
pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran
hutan besar.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa yang dimaksud dengan keseimbangan ekosistem?
2.
Bagaimana peran manusia dalam keseimbangan ekosistem?
3.
Apa yang dimaksud kesehatan lingkungan?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui keseimbangan ekosistem
2.
Memahami peran manusia dalam kesimbangan ekosistem
3.
Mengetahui kesehatan lingkungan
4.
Memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan Lingkungan, Sosial, Budaya dan
Teknologi (PLSBT)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah,
batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angin, air atau es,
karakteristik hujan, creep pada tanah dan material lain di bawah pengaruh
gravitasi, atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang,
dalam hal ini disebut bio-erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan
akibat cuaca, yang mana merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan
proses kimiawi maupun fisik, atau gabungan keduanya.
Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah
dikenali, namun di kebanyakan tempat kejadian ini diperparah oleh
aktivitas manusia dalam tata guna lahan yang buruk, penggundulan hutan,
kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan, kegiatan
konstruksi/pembangunan yang tidak tertata dengan baik dan pembangunan
jalan. Tanah yang digunakan untuk menghasilkan tanaman pertanian
biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah dengan vegetasi
alaminya.
Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian
meningkatkan erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat
tanah digantikan dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih lemah.
Bagaimanapun, praktik tata guna lahan yang maju dapat membatasi erosi,
menggunakan teknik semisalterrace-building, praktik konservasi ladang dan
penanaman pohon.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan
manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya
terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas
komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam
lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat
kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta
limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
Ketika suatu zat berbahaya/beracun telah mencemari permukaan
tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam
tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia
beracun di tanah.Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada
manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih
substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer alam jumlah yang dapat
membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan
kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh
sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan
fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap
sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara
dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu
tempat penampungan air seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan dan air tanah adalah
bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan merupakan salah satu bagian dari
siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan
polutan.Berbagai macam fungsinya sangat membantu kehidupan manusia.
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada
lingkungan yang iakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan
ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Pencemaran suara diakibatkan
suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya menjadi bising dan
tidak menyenangkan.Penilaian terhadap suara yang muncul sebagai polusi atau
tidak merupakan sesuatu yang subjektif.Kerusakan yang diakibatkan pencemaran
suara bersifat setempat, tidak seperti polusi udara maupun polusi air.
Pencemaran suara cukup menjadi ancaman serius bagi kualitas
lingkungan terutama dibagian suasana.Sumber pencemaran suara adalah kebisingan,
yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak pendengaran
manusia.Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui 50 desibel.
BAB III
PEMBAHASAN
A.
Manusia dalam Keseimbangan Ekosistem
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang
dinamakan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan.Keseimbangan itu diatur oleh berbagai
faktor yang sangat rumit.Dalam mekanisme keseimbangan ini, termasuk mekanisme
yang mengatur penyimpangan bahan-bahan, pelepasan hara makanan, yang mengatur
organisme dan produksi serta dekomposisi bahan-bahan organik.
Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya tahan yang besar
sekali terhadap perubahan tetapi biasanya batas mekanisme homeostatis dengan
mudah dapat diterobos oleh kegiatan manusia.Contoh : sebuah sungai yang
tercemar dapat memperbaiki diri sendiri namun bila polusinya terlalu banyak
maka sungai itu akan menjadi berubah karena batas homeostatis terlampaui bahkan
sungai tersebut dapat rusak selamanya.
Manusia mempunyai kemampuan menghancurkan ekosistem dan
sebaliknya pula. Bayangkan bagaimana manusia dapat merubah gurun tandus menjadi
perkebunan yang subur semnetara di pihak lain orang tengah merencanakan
pembangunan kota bawah laut yang akan menciptakan suatu ekosistem baru. Manusia
harus didukung IPTEK dan tetap berpegang pada kebijaksanaan dalam memperlakukan
alam, karena jika ekosistem terganggu maka manusia pun akan terganggu hidupnya
dan menerima akibatnya.
Salah satu kasus adalah pemberantasan malaria di serawak
dengan menyemprotkan DDT dengan maksud memberantas nyamuk namun tidak hanya
nyamuk yang terbunuh karena telah meracuni rantai makanan lainnya. Nyamuk yang
mati keracunan telah meracuni cicak yang memakannya dan akibatnya kucing yang
memakan cicak pun ikut mati keracunan sehingga hampir semua kucing diserawak
mati keracunan dan akibatnya tikus menajdi merajalela dimana-mana arena
predatornya menurun drastis dan akibatnya bagi manusia tanpa sadar ternyata telah
menimbulkan wabah penyakit tipes yang biasa dibawa oleh tikus.
Setiap usaha manusia terhadap ekosistem harus diperhatikan
dengan seksama.Sehingga kejadian di atas tidak terulang yang akibatnya
merugikan kita semua.Salah satu tindakan terbaik adalah dengan melakukan
pembangunan dengan mempraktekan usaha perlindungan dan pengawetan alam.
B.
Pengaruh Manusia pada Alam Lingkungan Hidup
Jika kita menelusuri sejarah peradaban manusia dibumi ini,
kita akan melihat adanya usaha dari manusia untuk menyempurnakan serta
meningkatkan kesejahteraan hidupnya, demi kelangsungan hidup jenisnya. Pada
saat manusia hidup mengembara, mereka hidup dari hasil perburuan, mencari
buah-buahan serta umbi-umbian yang terdapat di hutan-hutan.Mereka belum
mengenal perihal bercocok tanam atau bertani, dan hidup mengembara dalam
keompok-kelompok kecil dan tinggal di gua-gua.Bila binatang buruan mulai
berkurang, mereka berpindah mencari tempat yang masih cukup terdapat
binatang-binatang buruan sebagai bahan makanan.
Akan tetapi lambat laun dengan bertambahnya jumlah populasi
mereka, cara hidup semacam itu tidak dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Kemudian mereka mulai mengenal cara bercocok tanam yang masih sangat sederhana,
yaitu dengan membuka hutan untuk dibuat ladang yang ditanami dengan
umbi-umbian atau tanaman lain yang telah dikenalnya sebagai bahan makanan.
Rumah-rumah mereka pada saat itu terbuat dari kayu yang beratap daun-daunan.
Bila kesubuaran tanah tidak memungkinkan lagi untuk memperoleh panen yang
mencukupi kebutuhan, mereka berpindah mencari tempat baru yang masih
memungkinkan untuk bercocok tanam. Kembali mereka membuka hutan untuk dijadikan
tempat tinggal serta ladangnya. Dan dalam mencari tempat, mereka selalu
memperhatikan sumber air, dimana mereka memilih tempat yang dekat dengan mata
air, ditepi sungai , atau danau. Selain bercocok tanam mereka mulai memelihara
binatang-binatang.
Dan akhirnya mereka hidup menetap dari hasil pengalamannya,
mereka mulai dapat bercocok tanam secara lebih baik, misalnya dengan
ditemukannya sistem bersawah, dan lain lain. Disini manusia mulai mengetahui
sifat-sifat alam lingkungan hidupnya.
Tampaklah disini manusia sedikit demi sedikit mulai
menyesuaikan diri pada alam lingkungan hidupnya.Bahkan lebih daripada itu,
manusia telah merubah semua komunitas biologis ditempat mereka hidup.
Perubahan alam lingkungan hidup manusia tampak jelas
dikota-kota, dibandingan dengan dihutan rimba dimana penduduknya masih sedikit
serta primitif.Perubahan alam lingkungan hidup manusia akan berpengaruh
baik secara positif ataupun secara negatif. Berpengaruh positif bagi manusia
karena manusia mendapat keuntungan dari perubahan tersebut, dan berpengaruh
tidak baik karena dapat mengurangi kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk
menyokong kehidupannya
C.
Sumber Alam
1.
Macam-macam Sumber Alam
Sumber
alam dapat digolongkan ke dalam dua bagian, yaitu:
a. Sumber alam yang dapat diperbaharui (renewable
resourches) atau disebut pula sumber alam biotik. ang tergolong kedalam sumber
alam ini adalah semua mahluk hidup, hutan, hewan, dan tumbuhan.
b. Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui
(nonrenewable resourches) atau disebut pula sebagai olongan sumber alam
abiotik. Yang tergolong ke dalam sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan
alian, mineral, dan bahan tambang lainnya.
Sumber alam biotik mempunyai kemampuan memperbanyak diri
atau bertambah. Misalkan tumbuhan dapat berkembang biak dengan biji atau spora,
dan hewan menghasilkan keturunannya dengan telur atau melahirkan. Oleh karena
itu sumber daya alam tersebut dikatakan sebagai sumberdaya alam masih dapat
diperbaharui.Lain halnya dengan sumber daya alam abiotik yang tidak dapat
memperbaharui dirinya. Bila sumber minyak, batu bara atau bahan-bahan lainnya
telah habis dipergunakan manusia, maka habislah bahan-bahan tersebut.
Alam biotik dapat terus dipergunakan atau dimanfaatkan oleh
manusia, bila mempergunakannya secara bijaksana.Bijaksana dalam penggunaan
berarti memperhatikan siklus hidup sumber alam tersebut, dan diusahakan jangan
sampai sumber alam itu musnah.Sebab, sekali suatu jenis species di bumi musnah,
jangan berharap bahwa jenis tersebut muncul kembali.Seyogyanya manusia
mempergunakan baik sumber daya biotik dan abiotik secara tepat dan
bertanggungjawab.
2.
Penggunaan sumber-sumber alam
Berbagai cara telah dilakukan manusia dalam menggunakan
sumber-sumber alam berupa: tanah, air, auna, bahan-bahan galian, dan
sebagainya.
a. Pertanian dan tanah
Tanah permukaan (top soil) mengandung kadar
unsur-unsur bahan makanan yang begitu tinggi dan siap dipergunakan oleh
tanaman. Dengan adanya kemajuan dibidang pertanian, penggunaan tanah untuk
pertanian dapat digunakan seara efesien untuk meningkatkan hasil
pertanian.Hasil pertanian tersebut dapat ditingkatkan baik dengan memperluas
areal pertanian maupun dengan meningkatkan hasil tanah pertanian yang sudah
ada.
Dibeberapa negara yeng sedang berkembang seperti Thailand,
Burma, Indonesia masih ada kemungkinan perluasan areal pertanian. Tetapi
dalam pelaksanaan sangat lambat karena terbatasnya modal.Jepang misal sudah
tidak mungkin lagi memperluas areal pertanian karena adanya pertambahan
penduduk yang pesat, banyak tanah-tanah yang dipergunakan untuk perumahan,
industri, dan sebagainya.Dari tahaun 1920-1960 jepang telah kehilangan tanah
pertanian rata-rata seluas 49 ribu acre/tahun.
Sedangkan dalam intensifitas pertanian, untuk memperoleh
hasil yang tinggi ditempuh beberapa cara antara lain mengusahakan panenan lebih
dari satu kali pertahuan, penggunaan pupuk, irigasi, penggunaan pestisida
dan bibit unggul, serta mekanisasi alat-alat pertanian. Semuanya itu
memerlukan modal besar. Adapun panen lebih dari satu kali setahun telah
berhasil di Taiwan, Korea, dan Jepang dimana 50%-60% tanah menghasilkan panen 2
kali per tahun.
Demikian juga penggunaan pupuk di dunia cenderung meningkat
terus.Eropa barat yang hanya mempunyai 6% dari seluruh pertanian biji-bijian
didunia, telah mempergunakan pupuk 10 juta ton pada tahun 1960/1961. Selain itu
hama juga dapat dengan mudah dibasmi dangan insektisida, herbisida, dan pestisida.
Sedangkan peranan mekanisasi alat-alat pertanian dapat mempertinggi hasil
pertanian.Dengan cara-cara tersebutlah manusia selangkah demi selangkah dapat
memperbaiki cara-cara bertani dan hasil panen untuk memenuhi kebutuhan bahan
pangan yang selalu meningkat.
b.
Hutan
Dari segi peranan hutan maka hutan dapat digolongkan ke
dalam dua golongan yakni: hutan pelindung, merupakan hutan yang sengaja
diadakan untuk untuk melindungi tanah dari erosi, kehilangan humus, dan air
tanah. Golongan kedua adalah hutan penghasil/hutan produksi yaitu hutan yang
disengaja ditanami jenis-jenis kayu yang dapat dipungut hasilnya, misalnya
hutan pinus, damar, dan sebagainya.
c.
Air
Air sebagai sumber alam yang terdapat dimana-mana di bumi,
di sungai, di danau, di lautan, di bawah tanah dan udara sebagai uap air
yang kesemuanaya meliputi 4/5 bagian permukaan bumi. Seyogyanya manusia
menggunakan air dengan baik dan mencegahnya dari pencemaran-pencemaran yang
menggangu berjalannya fungsi vital air dalam kehidupan manusia.
d.
Bahan tambang
Begitu banyak mineral dan bahan tamnag lainnya yang dapat
digali dan ditemui serta dimanfaatkan secara seimbang dalam kehidupan
manusia.Pemakain baja di dunia pada tahun 1967 diperkirakan mencapai 144
kilogram per kapita. Di Amerika pada tahun yang sama diperkirakan mencapai 568
kg per kapita. Pemakaian ini cenderung akan meningkat terus dan demikian juga
dengan bahan tambang lainnya.
D.
Permasalahan-permasalahan yang Timbul
1.
Masalah erosi dan banjir
Erosi merupakan gejala alamiah dan seringkali pula disebut
sebagai erosi geologi.Peristiwa erosi terjadi secara perlahan-lahan, terutama
terjadi dengan bantuan media air di sungai yang mengikis dasar dan tepi
sungai.Peristiwa erosi juga dapat juga terjadi dengan cepat dengan adanya
penggunaan tanah yang tidak tepat oleh manusia.Penebangan hutan tidak diimbangi
dengan penanaman kembali pohon-pohon.Hal ini dapat merugikan lingkungan.
2.
Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
lingkungan dapat dilihat dari 4 faktor pencemaran, yaitu:
a.
Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah dapat berupa sampah-sampah industri
pertanian yang menggunakan pupuk buatan.Sampah tersebut berasal dari
bahan-bahan kimia yang bila terkumpul dalam jumlah tertentu dapat membahayakan
kehidupan melalui tanah dimana pepohonan tumbuh berkembang.Bagi hewan dan
manusia jumlah nitrat yang berlebihan merupakan racun.Hal tersebut bisa
mengakibatkan cyanosis pada anak-anak, yaitu timbulnya kesulitan pernafasan
karena terganggunya peranan hemoglobin dalam pengikat oksigen.
b.
Pencemaran Air
Bahan yang dapat tercampur dengan air dapat tercampur
dengan langsung maupun tidak langsung. Misalkan melalui pembuangan limbah
pabrik, terkena pestisida, herbisida, dan insektisida yang dipergunakan manusia
dalam pertanian.
c.
Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi saat komponen udara berada dalam
jumlah diatas ambang normal dan membahayakan lingkungan, hal tersebut bisa
diperoleh dari beragam aktifitas manusia baik sehari-hari ataupun dalam
produksi dan penggunaan kendaraan bermotor.
d.
Pencemaran Suara
Kesbisingan yang terjadi di kota-kota besar sebagian akibat
dari berbagai jenis suara yang dikeluarkan mesin-mesin atau kendaraan-kendaraan
yang jumlahnya semakin meningkat secara tidak terkontrol.Hal tersebut dalam
tingkat tertentu sangat berbahaya bagi manusia karena bisa mengakibatkan
ketulian, kebutaan dan depresi.
3.
Kehutanan
Hutan merupakan kekayaan Indonesia yang tidak
ternilai harganya. Sepanjang daerah khatulistiwa, hutan di
Indonesia membentang antara satu pulau ke pulaulainnya. Itulah mengapa
Indonesia sering disebut Zamrud Khatulistiwa.
Hutan Indonesia berfungsi sebagai paru-paru
dunia, karena hutan dapat menyerap karbon dioksida. Fungsi hutan yang lain
sebagai pengatur tata air, iklim, pencegah erosi, penyubur tanah, tempat hidup binatang-binatang
dansebagai tempat penyimpanan kekayaan alam yang berupa hasil-hasil hutan.
Pembangunan dalam bidang kehutanan diarahkan untuk menunjang perekonomian
negara dan memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Berhubungan dengan fungsi
ini, maka hutan menghasilkan devisa negara.
Hasil hutan di Indonesia berupa berbagai jenis kayu,
seperti kayu jati, meranti, krueng, ramin, kayu besi, cendana, rotan, dan
lain-lain. Produksi hasil hutan Indonesia merupakan penyumbang devisa
terbesar negara kedua setelah minyak dan gas bumi.
Ekspor Indonesia dari hasil kehutanan pada
awalnya berupa kayu gelondong (log) dan negara tujuan ekspor utama adalah
Jepang dan Taiwan. Namun, pererintah akhirnya melarang ekspor gelondong (kayu
bulat).Pelarangan ekspor kayu gelondong menyebabkan adanya pengolahan kayu
tersebut menjadi kayu olahan.Kebijaksanaan ini diambil untuk memperoleh nilai
tambah ekspor kayu.Keuntungan dari pengolahan itu lebih banyak dan juga
tercipta lapangan kerja baru.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada beberapa
waktu terahir ini, menyebabkan Indonesia mampu mengekspor hasil
hutan yang berupa barang setengah jadi atau barang jadi. Barang-barang itu
berupa kayu gergajian, plywood, dan kayu lapis.Inilah yang disebut kayu olahan.
Usaha yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan
produksi hutan antara lain adalah: melarang penebangan kayu tanpa izin dari
pemerintah (Departemen Kehutanan), mencabut izin pengusaha HPH yang melanggar
peraturan, menebang hutan secara selektif, melakukan peremajaan tanaman,
melakukan rehabilitas areal hutan yang rusak, dan melakukan penanaman dilahan
kritis.
E.
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan masyarakat. Begitu pula kesehatan lingkungan banyak dipengaruhi oleh
taraf sosial ekonomi.Untuk mengelola kualitas kesehatan lingkungan ataupun
kesehatan masyarakat menjadi bahasan tersendiri dalam ekologi manusia.
Menurut Prof. Dr. Juli Soemairat Slamet, MPH, Ekologi
manusia adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara setiap segi kehidupan
manusia (fisik, mental, social) dengan lingkungan hidupnya (biofisis,
psikososial) secara keseluruhan dan bersifat sintetis. Pengetahuan ekologi
manusia ini merupakan dasar essensial untuk mengembangkan teknik-teknik baru
dalam pengelolaan lingkungan.
Kehidupan manusia berpengaruh terhadap lingkungan,
begitu juga sebaliknya lingkungan berpengaruh terhadap manusia. Kemampuan
manusia untuk mengubah atau memodifikasi lingkungannya tergantung sekali pada
tarf sosial budayanya.Masyarakat memiliki tingkat kemajuan sosial ekonomi yang
yang berbeda-beda.Kita mengenal masyarakat tradisional dan masyarakat modern,
masyarakat tradisional sangat tergantung kepada tradisi yang diwariskan dari
nenek moyangnya. Sedangkan masyarakat modern memiliki kemajuan dalam bidang
social dan ekonomi serta ilmu dan teknologi. Masyarakat yang masih
tradisional hanya mampu membuka hutan secukupnya untuk memberi perlindungan
pada masyarakatnya.Sedangkan masyarakat yang sudah maju social ekonomi dan
budayanya dapat mengubah lingkungan hidup sampai ke taraf yang tidak bisa
dikembalikan lagi kepada kondisi semula (irreversible), sehingga terjadi
perubahan lingkungan yang sangat drastis.Sawah-sawah dirubah menjadi perumahan
dan gedung perkatoran, hutan-hutan dirubah menjadi sebuah daerah pemukiman
dalam waktu yang singkat, gunung-gunung dibelah menjadi jalan.
Manusia memiliki keinginan yang besar untuk memanfaatkan
sumber alam.Modifikasi lingkungan dengan tujuan memperbaiki nasib manusia tidak
selalu berhasil dengan baik bila tidak diperhatikan proses-proses yang terjadi
di dalam ekosistem yang mengikuti perubahan-perubahan tersebut. Apabila
modifikasi lingkungan dilakukan sedemikian rupa sehingga alam tidak dapat lagi
mempertahankan keseimbangannya, maka akan terjadi hal-hal yang tidak kita
inginkan. Misalnya, banjir lumpur panas di Sidoarjo Jawa timur akibat
pengeboran minyak bumi yang menyalahi ketentuan, atau banjir bandang akibat
adanya penebangan hutan yang tidak terkendali.
Contoh lain, manusia sebagai mahluk hidup selain
mendayahgunakan unsur-unsur dari alam, ia juga membuang kembali segala sesuatu
yang tidak dipergunakannya lagi kembali ke alam. Tindakan ini akan berakibat
buruk terhadap manusia apabila jumlah buangan sudah terlampau banyak sehingga
alam tidak lagi dapat membersihkan keseluruhannya (proses self
purification terlampaui). Dengan demikian, terjadi pengotoran lingkungan dan
sumber daya alam yang sangat dibutuhan untuk kehidupan manusia. Sebagai
akibatnya manusia akan mengalami gangguan kesehatan.
1.
Kesehatan Lingkungan Hidup
Keadaan lingkungan sangat besar pengaruhnya terhadap
kesehatan manusia.Didalam lingkungan yang sesuai penyebab penyakit dapat
dipelihara dan ditularkan dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia, dari
hewan ke hewan atau dari manusia ke hewan.
Didalam alam yang ditempati manusia dan hewan, selalu ada
penyebab penyakit manusia dan hewan, karena pada setiap saat ada manusia atau
hewan yang sakit dan mengeluarkan penyebab penyakit dari padanya. Penyebab
penyakit yang dapat berupa bahan fisik maupun kimia dan berbagai
macam organisme seperti virus dan lain-lain. Dapat ditularkan baik secara
langsung maupun tidak langsung dengan perantara udara, air, tanah dan
benda-benda lain, hewan atau tumbuh-tumbuhan.
a.
penularan penyakit melalui air
Air adalah mutlak untuk kehidupan. Tetapi jika
kualitas air tidak diperhatikan, maka air dapat menjadi sumber penyebab
penyakit. Air dapat mengandung zat-zat kimia yang berbahaya untuk kehidupan.
Bila terdapat pencemaran dengan berbagai bahan kimia yang dapat berasal
dari berbagai sumber alam maupun sumber buatan manusia. Hamper semua jenis
orgasnisme penyebab penyakit dapat ditemukan dalam air.
Banyak penyakit menular bersumber pada air (water borne
diseases). Penyakit virus dapat bersumber pada air, seperti radang
mata yang sering didapat setelah berenang dikolam renang yang kurang
pemeliharaannya. Contoh klasik penyakit bakteri yang bersumber pada air (water
borne desiases) ialah typhoid, disentri dan kolera. Air yang tercemar
oleh eks-kreta fikus dapat menularkan penyakit jamur melalui air dan
cacing-cacing perut dapat ditemukan dalam air pula.
Tumbuhan didalam dan skeet air juga penting dalam penyebaran
penyakit. Ada tumbuhan air yang melekat pada tumbuhan, bentuk-bentuk infektif
dari parasit dan penularan terjadi karena makan tumbuhan tersebut sebagai
sayuran mentah, contohnya salada air, kangkung air yang dapat mengandung larva
dari cacing hati yang banyak menginfeksi api.
b.
Penularan penyakit melalui udara
Penyakit dapat ditularkan dengan menghirup udara dan
itu dapat mnyebabkan penyakit dalam pernapasan. Penyakit influenza adalah
contoh-contoh infeksi melalui udara.Penyakit yang disebabkan oleh jamur juga
dapat ditularkan melalui udara. Pencemaran dengan partikel-partikel kecil
(debu) seperti jelaga, debu batu bara atau debu lainnya menyebabkan
kerusakan paru-paru dan juga memudahkan masuknya infeksi lainnya.
c.
Penularan penyakit melalui tanah
Air tanah banyak mengandung penyakit. Terutama jika
tercemar oleh kotoran manusia dan hewan, baik sengaja seperti sengaja memakai
kotoran sebagai pupuk kebun maupun secara tidak sengaja dengan buang air di
kebun atau membuang kotoran anak-anak di kebun. Penyakit tetanus dapat terjadi
jika luka kena tanah, terutama jika tanah tercemar oleh kotoran hewan
atau manusia. Di dalam tanah juga banyak ditemukan
bentuk-bentuk infektif sebagai parasit. Cacing-cacing perut yang penyebarannya
melalui tanah, terutama dikeluarkan melalui tinja.Itu dapat menyebabkan
berbagai penyakit.
2.
Masalah Kesehatan Penduduk di Indonesia
Sebagai
Negara berkembang, Indonesia masih tergolong Negara yang kurang
peduli dengan kualitas mutu kesehatan di tengah masyarakat. Salah satu bukti
nyatanya adalah dengan kurangnya tenaga medis baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Di tengah-tengah banyaknya isu yang menerpa negeri ini, nampaknya isu
kesehatan masih tergolong dalam kebijakan yang stagnam dan belum terkoodinir.
Sebut saja masalah penyakit musiman seperti demam berdarah, malaria dan
sebagainya, dimana dalam pemerintah yang bersifat investasi agar
wabah tersebut tidak terulang lagi.
Indonesia telah mencapai banyak kemajuan dalam
memperbaiki system kesehatan dan tingkat kesehatan rakyatnya. Di tahun 2007,
harapan hidup orang Indonesia saat lahir mencapai usia 71 tahun, ini
merupakan peningkatan yang signifikan dari data pada tahun 1990. Namun
Negara ini masih menghadapi banyak tantangan di sektor kesehatan, termasuk
kurangnya jumlah petugas. Pada tahun 2006, diperkirakan hanya ada 20 dokter
umum untuk setiap 100.000 penduduk dan rasio bidan hanya 35 untuk setiap
100.000 penduduk.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam suatu ekosistem terdapat suatu keseimbangan yang
dinamakan homeostatis, yaitu kemampuan ekosistem untuk menahan berbagai
perubahan dalam sistem secara keseluruhan. Meskipun suatu ekosistem
mempunyai daya tahan yang besar sekali terhadap perubahan tetapi biasanya
batas mekanisme homeostatis dengan mudah dapat diterobos oleh kegiatan manusia.
Sumber alam dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu Sumber
alam yang dapat diperbaharui (renewable resourches) atau disebut pula sumber
alam biotik.Yang tergolong kedalam sumber alam ini adalah semua mahluk hidup,
hutan, hewan, dan tumbuhan dan Sumber alam yang tidak dapat diperbaharui
(nonrenewable resourches) atau disebut pula sebagai golongan sumber alam
abiotik.Yang tergolong ke dalam sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan
galian, mineral, dan bahan tambang lainnya.
Pencemaran suara cukup menjadi ancama serius bagi kualitas
lingkungan terutama dibagian suasana. Sumber pencemaran suara adalah
kebisingan, yaitu bunyi atau suara yang dapat mengganggu dan merusak
pendengaran manusia.Bunyi disebut bising apabila inetensitasnya telah melampaui
50 desibel.
Kesehatan lingkungan sangat berpengaruh terhadap
kesehatan masyarakat. Begitu pula kesehatan lingkungan banyak dipengaruhi oleh
taraf sosial ekonomi.Untuk mengelola kualitas kesehatan lingkungan ataupun
kesehatan masyarakat menjadi bahasan tersendiri dalam ekologi manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Drs.Ridwan Effendi, M.Ed dan Dr.Elly
Malihah, M.Si. 2011.
PANDUAN
KULIAH Pendidikan LINGKUNGAN, Sosial, Budaya dan Teknologi.
CV.Maulana Media Grafika. Bandung
WS, Setyawan. 2011. Manusia
dan Lingkungan. [online] tersedia:
http://setyawanws.wordpress.com/2011/05/31/manusia-dan-
lingkungan/ diakses pada tanggal 25 November 2012.
Wikipedia.Ensiklopedia
bebas Pencemaran Air. [online] tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air diakses pada tanggal 05
Desember 2012
Wikipeida.Ensiklopedia bebas
Pencemaran udara. [online] tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara diakses pada
tanggal
05 Desember 2012
Wikipedia.Ensiklopedia bebas
Pencemaran tanah. [online] tersedia: ttp://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_tanah diakses pada tanggal
05 Desember 2012
Wikipeida.Ensiklopedia bebas Erosi.
[online] tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Erosi diakses pada tanggal 05
Desember
2012
Wikipedia. Ensiklopedia
bebas Kebakaran Liar. [online] tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebakaran_liar diakses pada tanggal 05
Desember 2012
Wikipedia.Ensiklopedia bebas
Pencemaran Suara. [online] tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_suara diakses pada tanggal 05 Desember
2012
Wikipedia.Ensiklopedia bebas Polusi
Udara. [online]
tersedia:
http://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_suara diakses pada tanggal 05
Desember 2012
Arifien, Zaenal.2011.Catatan
Zaenal Makalah PLSBT. [online] tersedia:
http://zaenal-arifien.blogspot.com/2011/04/makalah-plsbt.html diakses
pada tanggal 02 Desember 2012
Krisiyanto.2009.Interaksi Manusia
dengan Lingkungan Makalah Sosial Budaya. [online] tersedia:
ttp://krizi.wordpress.com/tag/interaksi-manusia-
dengan-lingkungan/ diakses pada tanggal 02 Desember 012
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
Silakan